Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Luka-luka di Tubuh GT karena Digergaji?

Kompas.com - 05/07/2015, 08:29 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat banyak luka di tubuh GT (12), bocah yang kabur karena mengaku sering dianiaya ibunya, LSR (47). Kepada tetangga yang menampungnya, FT (37), GT mengaku digergaji ibunya.

Menurut FT, memang ada beberapa luka di tubuh GT yang berupa sayatan-sayatan sepanjang 5-7 cm. Namun, rata-rata merupakan bekas luka.

"Ada banyak bekas luka lama di paha dan tangan, termasuk wajah juga," kata FT saat ditemui pada Sabtu (4/7/2015) kemarin.

Menurut FT, luka-luka tersebut dikatakan GT akibat penganiayaan yang dilakukan LSR. Namun, belum ada bukti nyata yang dapat menjelaskan jika luka tersebut merupakan bekas sayatan gergaji kayu.

"Kalau yang saya lihat sih seperti bekas luka sayatan. Tapi tidak tahu sayatan apa? GT ngakunya pernah disayat gergaji," katanya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, menolak berkomentar mengenai luka-luka di tubuh GT. Dia beralasan jika hal tersebut merupakan tupoksi penyidik kepolisian untuk melakukan pengusutan.

"KPAI hanya fokus ke kondisi anak aja. Kalau soal itu (penyebab luka) kita serahkan ke Polres," ujarnya.

Erlinda juga mengatakan jika hasil visum terkait luka korban yang ditangani penyidik Polrestro Jakarta Selatan, akan segera keluar dalam dua hari ke depan. Setelah itu, pihaknya akan menyampaikan penyebab pasti sayatan yang ada di tubuh korban.

"Setelah hasil visum keluar, baru kita presscon. Supaya tidak jadi polemik. Mudah-mudahan satu dua hari lagi bisa keluar hasil visumnya," katanya.

Terkait hasil pertemuan pihak KPAI dengan LSR, lanjut Erlinda, masih akan dipelajari oleh seluruh komisioner yang ada. Mengingat pertemuan yang juga dihadiri pihak Polrestro dan Polsek Kabayoran Lama itu hanya bersifat diskusi ringan terkait kasus yang dialami LSR.

"Hasil diskusi akan kita bahas lagi dengan sembilan komisioner KPAI lainnya," kata wanita asal Palembang tersebut.

Ditemui terpisah, Kasat Reskrim Polrestro Jaksel Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru, mengatakan, ada empat luka yang terdeteksi dari tubuh GT. Rinciannya, luka sayatan tersebut terdapat di sebelah kiri dan kanan lengan, paha dalam kanan, hingga pelipis kiri GT.

"Kalau menurut LSR, luka itu disebabkan GT terjatuh. Loncat dari pagar ke mobil di halaman, sehingga terluka. Dia (LSR) juga menjamin ada beberapa saksi mata yang melihat kejadian itu," ujar Audie.

Hingga saat ini, pihaknya belum menemukan bukti yang kuat kalau ada dugaan anak itu digergaji oleh ibu kandungnya. Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu visum dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

Jika hasilnya positif, bekas sayatan benda tajam, pihak Polrestro akan mengandeng psikiater dan psikologi untuk memeriksa kejiwaan LSR. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com