Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Pemakaman Heran Petugas TPU Karet Bivak Hanya Belasan Orang

Kompas.com - 09/07/2015, 14:12 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Diah Kurniati tampak heran saat melihat sejumlah makam di TPU Karet Bivak sepi petugas. Padahal di sekitar makam itu banyak sampah dan ranting berserakan bahkan menggunung.

"Ini petugas yang bersihin-nya mana? Kenapa dibiarkan banyak ranting. Sampahnya masukin ke plastik sampah dong," kata Ratna saat melakukan sidak ke TPU Karet Bivak, Kamis (9/7/2015) siang.

Beberapa saat kemudian dua orang petugas datang menghampiri makam yang terletak tak jauh dari gerbang masuk TPU itu. [Baca: Di TPU Karet Bivak, PKL Berdagang di Atas Kuburan]

"Iya bu ini bakal kita bersihin, pasti. Enggak mungkin enggak kita bersihin," kata salah satu petugas sambil membawa cangkul dan sapu lidi untuk membersihkan makam tersebut.

Menurut Kosasih, pengelola TPU Karet Bivak, kurang tertatanya kebersihan di makam seluas 16,1 hektar itu disebabkan karena terbatasnya jumlah pegawai harian lepas (PHL) untuk merawat seluruh area makam.

Saat ini hanya ada 17 orang PHL yang bekerja di sana. "PHL masih kurang, cuma ada 17 orang yang resmi, sedangkan TPU ini luasnya 16 hektare," kata Kosasih di sela-sela sidak, Kamis (9/7/2015).

Menanggapi hal tersebut, Ratna meminta pengelola makam untuk melapor bila merasa kekurangan petugas untuk merawat makam.

Ia juga berencana untuk mengevaluasi Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat agar sejumlah makam lain tidak kekurangan perawatan seperti di TPU Karet Bivak.

"Kalau emang perlu tambah petugas ya kita sesuaikan anggarannnya. Kepala sudinnya juga akan kita evaluasi. Kita kasih teguran lisan dulu. Kita juga akan coba benahi makamnya, lampu-lampunya juga akan ditingkatkan penerangannya," kata Ratna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com