"Sudah buru-buru datang, tahunya enggak boleh masuk," keluh perempuan berambut panjang ini, Kamis (23/7/2015) di depan Mal Tebet Green.
Pada hari ini, Dinas Penataan Kota kembali menyegel bangunan empat lantai tersebut. Kali ini, bangunan itu disegel secara permanen.
Firla mengaku sudah mengetahui ada masalah dengan bangunan tempatnya bekerja. Ia pun sudah siap-siap bila Tebet Green memang akan ditutup.
Namun, ia tidak menyangka mal akan ditutup secara permanen secepat ini. Sebab, sebelumnya tidak ada pemberitahuan dari manajernya untuk berhenti bekerja pada hari ini.
Ia pun tetap masuk kerja seperti biasanya yakni pukul 09.00 WIB. Namun, ketika tiba, pintu depan bangunan tersebut sudah dipasangi segel merah.
Ia menceritakan beberapa rekannya yang sudah di dalam bahkan diusir dari sana ketika proses penyegelan. Ia pun terpaksa libur bekerja hari ini.
Meskipun demikian, warga Lenteng Agung ini berharap perusahaan tempatnya bekerja akan memindahkannya bekerja ke restoran cabang lainnya.
Karyawan lainnya Heri (28) yang bekerja di Burger King mengatakan, ia merasa risih dengan penyegelan ini karena tidak ada pemberitahyan sebelumnya. "Kalau ada kan kita bisa siap-siap. Bukannya apa-apa, kita cari nafkah di sini," ujarnya.
Ia juga khawatir perusahaannya merugi karena ditutup, maka ia dan rekan-rekannya akan dipecat. Senada dengan Firla, ia pun berharap hanya akan dimutasi.
Karyawan lainnya, Hendri (23), mengaku hanya pasrah bangunan tempatnya bekerja disegel. Ia berharap ada kabar baik yang ia dengar hingga akhir pekan ini. "Kita sih tunggu kabar, kalau sudah gini kejadiannya mau bagaimana. Mudah-mudahan sih enggak lama-lama, soalnya kalau kelamaan nganggur kan nggak enak juga," ujarnya.
Diketahui, bangunan Tebet Green sudah empat kali disegel karena tidak sertifikat layak fungsi (SLF). Beberapa penyegelan sebelumnya penyegelan dengan dispensasi. Sementara, penyegelan hari ini adalah permanen sehingga tidak boleh ada lagi aktivitas di bangunan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.