Saat itu, diketahui pihak hotel tidak menerapkan pengambilan kartu tanda penduduk (KTP) bagi kedua penyewa hotel. Hal itu pun semakin menyulitkan penelusuran mengenai identitas.
"Hotel tidak menerapkan KTP. Jadi ini tanpa identitas. Dari pengakuan hotel, itu nama palsu laki-lakinya," kata Esti.
Hayriantira dinyatakan hilang sejak November 2014. Keluarga korban berusaha mencari dan akhirnya melapor ke polisi pada April 2015. Saat hilang, Hayriantira bekerja sebagai asisten Presiden Direktur XL yang dipimpin oleh Hasnul Suhaimi. Saat ini jabatan presiden direktur dipegang oleh Dian Siswarini.
Setelah ditelusuri, Hayriantira dinyatakan dibunuh oleh teman dekatnya, AK, pada Kamis (30/10/2014) di Garut, Jawa Barat. Saat ini motif AK adalah terkait persoalan pribadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.