Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tanggung Biaya Pengobatan Azmi, Bocah yang Kehilangan Bola Mata

Kompas.com - 12/08/2015, 11:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku telah menerima aduan perihal Azmi Abdul Malik, seorang bocah yang hanya memiliki sebuah bola mata.

Bocah 13 tahun itu harus menggunakan bola mata palsu untuk menutupi kekurangan pada mata bagian kirinya. Bola mata palsu itu harus diganti setiap enam tahun sekali.

Namun, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tidak dapat menanggung operasi penggantian bola mata palsu Azmi karena dianggap bagian dari estetika.

Hal inilah yang membuat orangtua Azmi menulis surat terbuka kepada Basuki dan memohon bantuannya. Surat terbuka orangtua Azmi kepada Basuki pun telah tersebar luas di media sosial.  

"Sudah, staf saya yang urusin. Jadi, memang karena bukan bola matanya, tetapi karena dudukan bola matanya tidak pas. Jadi, bola mata palsunya jatuh terus. Nah, saya sudah minta staf saya, kalau administrasi BPJS begitu susah, saya yang bayarin untuk dioperasi di RSCM (Rumah Sakit Ciptomangunkusumo)," kata Basuki di Jakarta Islamic Center, Rabu (12/8/2015). 

Basuki menjelaskan skema jaminan kesehatan melalui BPJS. Sistem yang digunakan merupakan sistem casemix (campur), yaitu biaya satuan per diagnosis penyakit atau kelompok penyakit, bukan biaya satuan per jenis pelayanan medis atau non-medis yang diberikan.

Basuki mencontohkan, seorang pasien menderita tifus. Misalnya, perawatan yang dibutuhkan untuk memulihkan tifus adalah lima hari, maka biaya yang ditanggung BPJS hanya selama itu saja. Jika lebih, pasien menanggung biayanya sendiri.

"Nah, tetapi ini kasusnya penyakit langka. Begitu keluar kasusnya, BPJS ada tarif enggak? Enggak ada karena tarifnya mesti dikumpulin dari kasus-kasus. Tapi, kalau alasan kasusnya seperti itu, kami yang bayar saja," kata Basuki.

Azmi, yang duduk di kelas VI sebuah SD di Jakarta Timur itu, kehilangan bola mata kiri akibat terkena kayu anak panah saat bermain dengan temannya sekitar delapan tahun lalu. Kejadian itu membuat matanya mengalami infeksi parah sehingga dokter terpaksa mengangkat bola mata Azmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com