Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situ Berkurang Picu Kritis Air di Tangerang

Kompas.com - 14/08/2015, 19:10 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Yayat Supriatna menilai, pemerintah di Tangerang Raya, yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan, perlu bekerja sama memberi perhatian lebih kepada kondisi situ atau waduk di daerah mereka. Keberadaan situ atau waduk kini semakin terpinggirkan, menyusul maraknya pembangunan permukiman di seluruh wilayah Tangerang.

"Dulunya (situ) jadi wadah penampungan air, ketika air sungai melimpah. Dengan semakin banyak pembangunan perumahan, banyak situ yang dihilangkan. Contohnya, ada satu situ di Tangerang Selatan, diuruk jadi perumahan. Ketika menguruk dan menghilangkan (situ), air akan lari," kata Yayat kepada Kompas.com, Jumat (14/8/2015).

Menurut Yayat, keberadaan situ atau waduk sangat vital di wilayah Tangerang. Jika debit air di Sungai Cisadane semakin berkurang akibat musim kemarau, air di situ atau waduk itu tadi yang bisa menyelamatkan pasokan air bersih warga.

"Ibaratnya, rumah air jadi rumah manusia. Semakin banyak situ dihilangkan, waduk yang rusak, kawasan resapan air otomatis berubah jadi kawasan industri. Akibatnya, kabupaten dan kota (Tangerang) akan krisis (air bersih)," tutur Yayat.

Dua tempat yang telah disebutkan tadi, yakni Kota dan Kabupaten Tangerang merupakan wilayah yang paling terdampak krisis air bersih, seperti yang sedang terjadi saat ini. Sedangkan Tangerang Selatan, karena lokasinya yang lebih dekat dengan bagian hulu, masih bisa disebut aman dari krisis air bersih.

Tidak adanya tabungan air di situ atau waduk ikut berdampak pada kerugian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat yang memproduksi air bagi masyarakat. Lebih jauh lagi, yang paling dirugikan dari kejadian ini, adalah masyarakat luas.

Yayat berpandangan, selain dengan situ atau waduk, pemerintah bisa berperan juga melalui regulasinya untuk memperketat perizinan pengembang perumahan di Tangerang. "Apakah, misalnya, perumahan baru diwajibkan buat sumur resapan, dengan komposisi 20 persen ruang terbuka hijau, dan sebagainya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com