Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Sarankan Pemprov DKI Pakai Dialog, Bukan Kekerasan

Kompas.com - 20/08/2015, 17:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI dari Komisi A, Syarif, meninjau Kampung Pulo pasca-bentrokan antara warga dan aparat keamanan. Syarif mengaku menyesalkan terjadinya bentrokan antara aparat keamanan dan warga.

Menurut dia, seharusnya, pemerintah mengedepankan dialog meski kerap menemui jalan buntu.

"Menurut saya, kalau ada kebuntuan dialog, kemudian dipaksa dieksekusi, ya saya menyayangkan. Lebih baik diajak dialoglah. Kalau ada kebuntuan, jangan dipaksa. Tarik lagi diajak berunding," kata Syarif di depan Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (20/8/2015).

Menurut dia, seharusnya cara-cara dialog seperti yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diterapkan kepada warga Kampung Pulo.

"Coba Pak Jokowi waktu mendirikan pasar, orang dideketin, diajak dialog, selesai," ujar Syarif. Dia mengatakan, walaupun posisi status warga Kampung Pulo lemah, pemerintah harus tetap mengajak dialog.

Syarif mengatakan, warga Kampung Pulo juga harus menyadari posisi legalitasnya yang lemah. "Kalau warga lemah asas legalitasnya, ya harus menyadari. Pemerintah juga harus memberikan ruang dialog. Menurut kabar, sudah ada dialog dengan Pak Gubernur, tetapi Pak Gubernur keukeuh pada pendiriannya, enggak menerima usulan dari warga," ujar Syarif.

Dia mengakui, ganti rugi adalah salah satu tuntutan warga. Namun, itu salah satu saja. "Jadi, jangan dipelintir karena warga butuh ganti rugi tanah, itu salah satunya. Yang paling penting itu sekarang warga diajak dialog lagi, jangan pakai kekerasan," ujar politisi Gerindra ini.

Selain itu, dia meminta agar pemerintah menghidupkan lagi listrik bagi warga Kampung Pulo yang diputus.

"Saya memiliki inisiatif untuk berunding supaya ini listrik dihidupkan dulu. Kasihan anak-anak di dalam. Listrik mati, ada anak kecil, orangtua lansia, bayi. Ini kan bukan darurat perang. Masih banyak warga yang bertahan di dalam (rumah)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tolak Tapera, Warga: Kesannya Kayak Dipaksa Punya Rumah, Padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Tolak Tapera, Warga: Kesannya Kayak Dipaksa Punya Rumah, Padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki 500.000 Data Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki 500.000 Data Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Megapolitan
Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 'Horor' di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

[POPULER JABODETABEK] "Horor" di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com