Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Usir Setan Saja 'Dibaik-baikin' Dulu, Masa Usir Orang Enggak?"

Kompas.com - 26/08/2015, 06:17 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, tidak menginginkan penertiban yang akan menyasar kawasannya berlangsung mirip dengan penertiban di Kampung Pulo. Mereka lebih menginginkan cara yang lebih baik, dan pemerintah bisa bertemu dengan warga untuk mencapai kesepakatan terlebih dulu.

Warga Bukit Duri, Muhridin (63), menilai bahwa penertiban yang diwarnai kerusuhan menunjukkan belum sepakatnya warga yang ditertibkan. Padahal mungkin jika ada negosiasi lagi, warga akan sepakat untuk direlokasi tanpa syarat.

"Makanya saya bilang apa, ngusir setan saja kan harus dibaik-baikin dulu, masa usir orang enggak?" kata Muhridin di Bukit Duri, Selasa (25/8/2015).

Warga lainnya yang bernama Sanardi (65) mengatakan, ia sudah menempati rumah di sana sejak 1970-an. Pria asal Tegal ini mengakui sejak awal bahwa ia menempati bantaran sungai atas seizin RT, RW, serta lurah setempat.

"Kalau enggak ada izin, mana berani tinggal di sini. Memang enggak ada sertifikatnya, tetapi kan sudah ada izinnya," kata kakek lima cucu ini.

Oleh karena itu, ia pun menolak untuk direlokasi tanpa diberikan uang kerahiman karena bangunan yang ditempati sudah mendapatkan izin.

Lain halnya dengan Nurhadi (54), warga lainnya. Ia mengaku akan mengikuti saja keinginan pemerintah. "Enggak mau pindah sih sebenarnya, tetapi kalau dipaksa mau bagaimana lagi. Kami ikut saja apa kata pemerintah, yang penting baik untuk kita semua," kata Nurhadi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga saat ini belum dapat menentukan tanggal penggusuran permukiman Bukit Duri. Sebab, penggusuran akan dilakukan setelah rusun yang akan menampung warga selesai dibangun.

Namun, rusun diperkirakan akan selesai pada akhir 2016 mendatang. Pemerintah Provinsi DKI mempersiapkan Rusunawa Cipinang Besar Selatan (Cibesel) dan Pulogebang untuk relokasi warga Bukit Duri.  

Pemerintah memastikan tidak akan memberikan uang ganti rugi bagi warga yang tinggal di sana karena yang diduduki adalah tanah negara. Namun, jika ada yang memiliki sertifikat tempat tinggal, pemerintah akan membeli lahannya sesuai dengan harga appraisal atau taksiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com