Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok Ahok Laporkan Oknum Pemotong Gaji PHL ke Polda Metro Jaya

Kompas.com - 01/09/2015, 19:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bakal melaporkan oknum pemotong gaji pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI kepada Polda Metro Jaya, Rabu (2/9/2015) esok. Basuki mengaku sudah menerima banyak bukti serta pengakuan dari korban. 

"Jadi, kami besok (laporkan) ke Polda Metro Jaya. Buktinya sudah ada semua dan sudah ada pengakuan-pengakuan," kata Basuki di Balai Kota, Selasa malam. 

Menurut dia, pemotongan gaji PHL ini tidak hanya dilakukan oleh oknum mandor yang tidak menjabat sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Pemotongan juga terkait dengan oknum pejabat di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut.

Adapun alat bukti yang diterima Basuki adalah penitipan kartu ATM PHL kepada mandor. PIN ATM ditulis di kartu tersebut. (Baca: Ahok Laporkan Oknum PNS Dinas Kebersihan Pengutip Gaji PHL)

"Kurang ajar enggak tuh, ditulis nama sama PIN-nya? Jadi, orang itu (oknum mandor) yang narikin (uang), ke bank. Tarik-tarik saja duitnya," kata Basuki. 

Dia juga mencurigai bahwa sebagian PHL tidak melaporkan adanya pemotongan ini lantaran mereka tidak benar-benar bekerja.

Nama mereka dipinjam untuk diserahkan kepada Dinas Kebersihan DKI. Pola tersebut mirip dengan permainan jual beli rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

"Oknum PNS pasti memanfaatkan yang bukan PNS, mandor suruh dia kumpulin. Mana mungkin dia (mandor) bisa kumpulin duit kalau tanpa mereka (oknum PNS Dinas Kebersihan) yang keluarin (izin) semua," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

"Buku tabungan semua dipegang oleh si mandor. Nah, kenapa pegawai-pegawai itu enggak ribut? Mereka juga enggak kerja, fiktif. Mereka sudah dikasih Rp 200.000-Rp 500.000, santai saja tuh," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com