Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

64 WNA Taiwan Jaringan Yakuza yang Terlibat Penipuan Diproses di Negara Asal

Kompas.com - 08/09/2015, 14:57 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 64 warga negara asing (WNA) Taiwan dipulangkan ke negara asal, Selasa (8/9/2015). WNA tersebut ditangkap di sejumlah wilayah di Jakarta karena terlibat penipuan online yang didalangi Yakuza.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan operasi ini merupakan gabungan dari Polda Metro, Interpol, Ditjen Imigrasi dan Kepolisian Taiwan.

Dari tangkapan 97 orang tersebut, dua orang yakni satu WNA dan satu WNI ditetapkan sebagai tersangka perdagangan orang. (Baca: Ada Yakuza di Balik Sindikat Penipuan Tiongkok di Indonesia)

"64 orang warga negara Taiwan kami pulangkan. Di sana mereka sudah ditunggu oleh Kepolisian Taiwan," kata Krishna di Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Para WNA tersebut akan tetap diproses hukum oleh Kepolisian Taiwan terkait kasus kejahatan mereka. Sementara itu, di Taiwan Kepolisian Taiwan sudah menangkap tujuh pelaku utama penipuan online ini.

"Kita ingin tahu, apakah (yang 7 WN Taiwan) ada korelasi pelaku lain selain 2 yang kami tahan karena ini kasus besar, melibatkan WN Taiwan, WN China, WN Jepang dan WN Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Penyidikan Direktorat Jenderal Imigrasi Bambang Catur mengatakan sampai saat ini masih ada 26 WN Taiwan yang ditahan. Mereka ditahan karena terlibat masalah keimigrasian.

"26 orang lagi kita proses lebih lanjut. Sementara yang dideportasi sianng ini, ada yang tinggal 1-2 bulanan dengan menggunakan visa on arrival dan visa kunjungan?," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com