Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jakarta Pusat, Peredaran Daging Busuk Meningkat Setiap Tahun

Kompas.com - 10/09/2015, 08:33 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (Sudin KPKP)  mendapatkan  peredaran daging konsumsi dengan mutu yang kurang baik banyak beredar di pasar maupun supermarket di kawasan Jakarta Pusat. Bahkan, peredaran daging kualitas rendah itu semakin meningkat dari tahun ke tahun.

"Beberapa tahun terakhir trennya meningkat. Masyarakat berlomba-lomba untuk memalsukan (kondisi) daging atau menjual daging yang busuk," kata Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Sudin KPKP Jakarta Pusat, Hasudungan, pada Kompas.com di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (9/9/2015).

Menurut dia, penyebab meningkatnya penjualan daging, baik daging sapi, kambing, ayam, maupun ikan, disebabkan karena harganya yang juga semakin melambung dari tahun ke tahun.

"Indikasinya kemungkinan sejak beberapa tahun terakhir, 3 tahun terakhir, sejak harga daging yang mahal. Jadi pedagang tergoda melakukan hal di atas supaya dapat untung yang lebih banyak," sambung Hasudungan.

Belakangan, Sudin KPKP gencar melakukan pemeriksaan pada tempat-tempat yang menjual produk daging konsumsi. Khusus di beberapa supermarket, sejumlah temuan juga menunjukkan adanya kelalaian pihak supermarket dalam prosedur penjualan produk daging, baik dari sisi kebersihan maupun kevalidan perizinan untuk menjual produk itu.

"Kita gencar melakukan penmeriksaan karena daging ini bila tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan akan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. Apalagi yang mengonsumsinya tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak kecil yang masih rentan terkena toksik dari makanan," imbuh Hasudungan.

Sementara itu, tidak semua supermarket di kawasan Jakarta Pusat memiliki surat izin yang valid untuk menjual daging. Berdasarkan keterangan Sudin KPKP Jakarta Pusat, dari 23 supermarket yang ada di Jakarta Pusat, hanya ada 17 supermarket yang mengantongi izin resmi berjualan daging. Selebihnya ada yang izinnya sudah melampaui masa berlaku atau juga tidak memiliki izin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com