Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Gratiskan Transjakarta, Ini yang Harus Dilakukan oleh DPRD

Kompas.com - 16/09/2015, 17:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — DPRD DKI Jakarta ditantang untuk membantu PT Transjakarta memperbaiki layanan angkutan umum di Ibu Kota. Hal tersebut dinilai jauh lebih bermanfaat ketimbang mengusulkan digratiskannya layanan transjakarta.

Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Yoga Adwinarto menilai, cara yang bisa dilakukan oleh DPRD adalah dengan memfasilitasi agar pengusaha-pengusaha angkutan bus reguler bisa bergabung dan terintegrasi dengan transjakarta.

Dengan demikian, layanan transjakarta bisa diperluas hingga ke angkutan reguler. "DPRD bisa fasilitasi pertemuan dengan pengusaha angkutan bus sedang dan mikrolet untuk dorong mereka upgrade layanan mereka dan terintegrasi dengan transjakarta," kata Yoga kepada Kompas.com, Rabu (16/9/2015). (Baca: Ingin Gratiskan Transjakarta, Taufik Dinilai Tidak Memahami Masalah Angkutan Umum)

Menurut Yoga, membuat layanan angkutan umum yang andal dan berkualitas itu jauh lebih menantang dan sulit ketimbang menggratiskan layanan transjakarta.

Terlebih lagi, kata dia, warga Ibu Kota pada dasarnya tidak pernah mempermasalahkan harga tiket layanan transportasi. Yang terpenting, kata dia, adalah bagaimana layanan transportasi itu dapat melayani dengan nyaman, aman, dan selamat.

"Warga Jakarta dipaksa bayar Kopaja AC Rp 5.000 atau APTB Rp 9.500 tidak masalah asalkan manfaatnya jelas," ujar Yoga. (Baca: DPRD Tantang Transjakarta Gratiskan Harga Tiket dengan Naikkan PSO)

Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik melontarkan rencana ingin menaikkan anggaran public service obligation (PSO) untuk PT Transjakarta.

Hal itu bertujuan untuk menggratiskan layanan bus transjakarta. Menurut Taufik, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk bisa menggratiskan layanan bus transjakarta. Ia menyarankan agar kenaikan PSO dilakukan secara bertahap.

"Jadi, ini pelan-pelan dong, kita berupaya memberikan gratis kok untuk rakyat, bukan tidak bayar, tetapi kita yang membiayai," kata Taufik seusai rapat KUA-PPAS dengan PT Transjakarta, Rabu siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com