Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cornelis Chastelein, Pertanian, dan Depok

Kompas.com - 21/09/2015, 20:59 WIB

Menurut Ferdy, nama Depok berasal dari kata padepokan (tempat berguru). "Dulu tentara-tentara Cirebon sering bertapa dan berlatih silat di Depok," katanya.

Perkembangan Kota Depok semakin mengikis karakter dan kultur mereka. Kawasan pertanian berubah menjadi kompleks perumahan, kantor, pusat perbelanjaan, hotel, dan bangunan umum lainnya. Nama Jalan Pintu Air, yang menandakan keberadaan pintu air Ciliwung, misalnya, berubah menjadi Jalan Margonda. Namun, di tengah usaha pemerintah mengatasi banjir, keberadaan pintu air justru kurang diperhatikan.

Suzana Indrayono Leander (60), generasi ke-15 keluarga Leander, mengatakan, pada 1978 sawah seluas 5 hektar milik orangtuanya dibeli pemerintah seharga Rp 7 juta. Sawah lalu diubah menjadi Perumnas Depok. "Kebijakan pemerintah tidak mendukung pertanian terus berkembang," katanya.

Aswati (68), warga Kelurahan Tanah Baru, Beji, Depok, mengatakan, Depok sudah berkembang menjadi kota yang nyaris tanpa lahan kosong. "Kalau berdiri di tengah-tengah Kota Depok, lalu melihat ke semua penjuru mata angin, hanya ada permukiman. Udara yang dulu sejuk kini panas," ujarnya.

Ahli sastra dan kebudayaan Belanda dari Universitas Indonesia, Dr Lilie Suratminto, mengatakan, masih ada sebagian generasi tua Depok yang hidup dalam kultur Eropa. Saat pesta perkawinan, misalnya, orang Depok asli menyelenggarakan acara dansa waltz. Saat ada orang yang meninggal, pakaian bekas almarhum dibagikan kepada orang yang membutuhkan. "Ini menunjukkan jejak-jejak kebudayaan Belanda masih ada," kata Lilie.

Tri Wahyuning M Irsyam, pengajar di Program Studi Sejarah, Departemen Ilmu Sejarah FIB UI, mengatakan, berbagai tinjauan sejarah menunjukkan warga Depok adalah pemilik kolektif tanah dan bangunan. Sayangnya, menurut Tri, studi ilmiah yang terkait sejarah Depok minim. "Kalaupun ada (sejarah Depok), serinya tidak ditulis dengan data akurat. Diperlukan lebih banyak studi untuk meneliti sejarah kota Depok," katanya. (B03)

____________________________

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 September 2015, di halaman 27 dengan judul "Cornelis Chastelein, Pertanian, dan Depok".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Megapolitan
Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com