Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Kali Cipinang Dibersihkan, Warga Senang Bau dan Nyamuk Berkurang

Kompas.com - 25/09/2015, 11:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pembersihan sampah di Kali Cipinang wilayah RW 01 Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, masih berlangsung sampai dengan hari ini. Warga berharap, pemerintah dapat menuntaskan pembersihan sampah di lokasi tersebut.

Siti (46) warga bantaran Kali Cipinang di RT 02 RW 01 mengaku, setelah ada pembersihan sampah ini, kondisi lingkungan sekitar terasa cukup baik.

"Kalau sudah dibersihin begini saya senang, sekarang jadi lebih baik. Bau dan nyamuknya sudah berkurang. Pengennya dibersihkan sampai tuntas," kata Siti kepada Kompas.com, di rumahnya, Jumat (24/9/2015).

Dengan dibersihkan tumpukan sampah yang sudah puluhan tahun itu, kata dia, juga memperbaiki lingkungan sekitar menjadi sehat. Ia berharap rumahnya tak lagi banjir karena masalah sampah menyumbat aliran Kali Cipinang.

"Kalau bersih di situ kan kelihatannya bisa lebih rapi. Mudah-mudahan enggak ada lagi pencemaran udara dan banjirnya bisa berkurang," ujar Siti.

Menanggapi itu, Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur Wahyu Pudjiastuti mengatakan, pembersihan diperkirakan akan dilakukan sampai akhir pekan ini. Setelahnya, kawasan itu akan ditata.

"Hari minggu diharapkan bisa selesai pembersihannya. Nanti setelahnya mau kita tata dan buat turap biar enggak longsor," ujar Wahyu.

Pantauan Kompas.com, alat berat dan petugas kebersihan masih membersihkan gundukan sampah tembal yang telah menjadi masalah di lokasi tersebut. Selain itu, petugas kebersihan juga membongkar sampah yang menyangkut di saluran air.

Sebab, karena ikut tertimbun sampah, got yang mengalirkan air buangan rumah warga sekitar mampet. Saat ini, saluran air jadi lancar. Sementara itu, sampah yang telah digali dipindahkan ke tepian.

Terlihat, kondisi sampah di sana memang cukup tebal lantaran saat digali bagian bawahnya masih saja terdapat sampah. Sampah jenis plastik paling mendominasi. Sampah itu nantinya diangkut truk dan dibuang ke Bantar Gebang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com