Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Genap Satu Tahun, PTSP Sudah Keluarkan 3 Juta Izin

Kompas.com - 09/10/2015, 17:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Jumat (9/10/2015), Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sudah mengeluarkan 3 juta izin. Padahal, PTSP baru diresmikan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pada awal tahun ini, yaitu 5 Januari 2015.

"Belum satu tahun PTSP melayani masyarakat tetapi sudah 3 juta izin yang dikeluarkan PTSP," ujar Kepala BPTSP Edy Junaedy di kantor BPTSP DKI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (9/10/2015).

Edy mengatakan hari ini merupakan hari ke-192 bagi PTSP. Dia mengatakan rata-rata, 15 ribu perizinan telah dikeluarkan oleh PTSP di seluruh Jakarta. Jumlah service point atau loket yang ada di Jakarta pun sebanyak 318 buah.

Satu service point terletak di Balai Kota, enam PTSP di tingkat kabupaten atau kota, 44 di tingkat kecamatan, dan 267 di tingkat kelurahan. Dengan mengeluarka.n 3 juta izin ini, Edy menjamin seluruhnya dikeluarkan dengan hati-hati. Proses verifikasi tetap menjadi hal utama bagi PTSP.

"Perda 21 tahun 2013 menjadi pedoman kami. Perizinan bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukan misalnya, enggak bisa kita keluarkan. Jadi prinsip kehati-hatian mengeluarkan izin menjadi satu syarat bagi kami, PTSP," ujar Edi.

Edi mengatakan PTSP juga dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis untuk perizinan yang memiliki dampak luas dan panjang. Rekomendasi dari SKPD terkait juga dijadikan alat agar PTSP bisa mengeluarkan perizinan.

Edi juga mengatakan PTSP terus melakukan inovasi untuk melayani masyarakat Jakarta. Misalnya dengan membuat layanan drive thru, di mana perizinan bisa rampung dalam waktu maksimal satu jam.

Layanan drive thru ini bisa dilakukan dengan persyaratan tertentu, yakni membawa dokumen lengkap dan dibawa langsung oleh direktur atau manajer perusahaan.

"Inilah fungsi PTSP bahwa ini calo resmi. Kita harap warga Jakarta tak cari calo lain, cukup cari kami saja. Kalau cari calo lain, kami malah cemburu," ujar Edi.

"Dulu, orang malas urus perizinan karena dua hal, enggak ada kepastian waktu dan ada pungli. Tapi sekarang kami pangkas kedua hal itu," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com