Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Mall Alam Sutera Berdaya Ledak Tinggi

Kompas.com - 29/10/2015, 14:47 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaku pengeboman Mall Alam Suter, Leopard Wisnu Kumala (29), memakai bahan baku bom berdaya ledak tinggi. Bahan tersebut berupa cairan triacetone triperoxide (TATP).

"Ini adalah jenis yang mudah dibuat, tetapi sangat sensitif dan tidak stabil, dan termasuk dalam kategori high explosive," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Jakarta, Kamis (29/10/2015).

Kategori berdaya ledak tinggi didasari pada kecepatan senyawa tersebut saat membakar. Dari penyidikan, TATP memiliki kecepatan di sekitar 5.400 meter per detik.

"Jadi, ada ukuran di bawah 1.000 meter per detik atau 3.000 meter per detik, daya bakarnya berubah jadi gas dan menimbulkan getaran (shockwave). Di bawah itu disebut low explosive," kata Tito.

Kendati demikian, jika digunakan dalam jumlah besar, maka bahan baku low explosive tersebut dapat menimbulkan dampak besar pula.

Beberapa di antaranya didapati pada kasus bom di Bali, JW Marriot, dan Ritz-Carlton yang menggunakan black powder berdaya ledak rendah.

"Kalau high explosive, jika digunakan dalam jumlah kecil, 10 atau 15 gram, sebenarnya masuk high explosive. Namun karena kuantitas kecil, akhirnya daya rusak rendah," kata Tito.

Leopard meneror Mall Alam Sutera dengan menaruh empat bom selama bulan Juli hingga Oktober 2015. Dua bom tidak meledak, sementara dua bom lainnya meledak.

Leopard ditangkap di Mall Alam Sutera, Rabu (28/10/2015), setelah peristiwa ledakan bom di area kantin mal. Leopard masih memiliki satu bom lagi di rumahnya, di Banten Indah Permai, Serang, dan berhasil dijinakkan oleh tim dari Gegana Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com