Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak Kepala Sendiri karena Stres Pacar Tak Mau Jadi Istri Kedua

Kompas.com - 02/11/2015, 11:22 WIB
TANGERANG, KOMPAS.com — Kanit Lantas Polsektro Cipondoh Inspektur Satu (Iptu) Budi Riono yang menembak kepalanya sendiri ternyata stres karena pacarnya tak mau menjadi istri kedua.

Kapolsektro Cipondoh Kompol Paryanto membenarkan hal tersebut. Pacar Budi, HH, mengaku menolak Budi yang mengajaknya menikah.

"HH mengaku Budi berniat menikahi dirinya. Namun, lantaran Budi masih punya istri, HH menolak keinginan itu," kata Paryanto, Minggu (2/11/2015).

Ajakan menikah itu berkali-kali diajukan Budi, tetapi berkali-kali juga ditolak oleh HH hingga terakhir pada Jumat (30/10/2015) malam.

Pada malam itu, Budi lagi-lagi mengutarakan niatnya menikahi HH, tetapi tetap ditolak. Hingga akhirnya, mereka cekcok.

Budi, kata Paryanto, sempat berusaha bunuh diri dengan pisau, tetapi batal.

Tanpa diduga, Budi malah mengambil pistol miliknya dari pakaian dinas. Satu tarikan pelatuk laras pendek ke kepala bagian kanan langsung membuat tubuh Budi terkulai.

"Akhirnya, Budi mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya sendiri," ujar Paryanto.

Sudah menikah

Alasan HH menolak lamaran tersebut ternyata karena Budi sudah memiliki anak dan istri.

Menurut HH, dia sempat dipertemukan dengan istri pertama Budi, K. Budi juga sudah meminta izin dari istrinya agar diperbolehkan menikah. K memberikan izin, dengan syarat bercerai.

"Istri pertamanya sudah memberi izin, tetapi syaratnya Budi harus menceraikan dia dulu kalau mau menikahi HH," kata Paryanto.

Namun, hingga menjelang aksi bunuh diri, Budi tak kunjung mau menceraikan istri pertamanya.

"Mungkin karena ada beban moral akhirnya depresi dan Budi nekat bunuh diri," ujarnya. (Banu Adikara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com