"Walapun melejit dengan cepat, namun agak sulit bagi dia menyaingi Ahok," kata pengamat politik Syamsudin Haris saat rilis survei terbaru Cyrus Network di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).
Menurut Syamsudin, figur yang berponsial menyaingi Ahok tetaplah dua nama yang berada di bawahnya, yakni Wali Kota Bandung Ridwan "Emil" Kamil dan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Adhyaksa Dault cukup mengejutkan karena belum lama deklarasi. Tapi dia sepertinya hanya cukup di sudah posisi keempat," ujar Syamsudin.
Syamsudin menilai pemilih Adhyaksa merupakan pemilih tradisional. Yakni, pemilih yang masih melihat unsur suku, agama, dan ras untuk menentukan pemimpin.
"Sementara pemilih modern yang tidak memilih Ahok lebih cenderung terpecah antara memilih RK atau Risma," kata dia.
Survei terbaru yang dilakukan Cyrus Netwok menunjukkan tingkat elektabilitas Adhyaksa melejit dalam beberapa bulan terakhir.
[Baca: Survei: Elektabilitas Adhyaksa Dault untuk Pilkada DKI Meningkat]
Saat ini, tingkat elektabilitasnya berada di peringkat keempat, di bawah Ahok, Emil, dan Risma yang berada di tiga besar.
Dalam survei terbaru yang dilakukan Cyrus, tingkat elektabilitas Adhyaksa mencapai 6,7 persen.
Angka tersebut hanya terpaut 2,4 persen dari Risma yang berada di peringkat ketiga dengan 9,1 persen.
Sementara tingkat elektabilitas Emil 15,9 persen, dan Ahok di peringkat pertama dengan 40,7 persen.
Adhyaksa melewati nama-nama lain yang sebelumnya sudah lebih dulu beredar, seperti Nachrowi Ramli yang peringkat kelima dengan 5 persen.
Disusul berturut-turut Biem Benyamin dengan 3,1 persen, Abraham Lunggana dengan 2,3 persen, Djarot Saiful Hidayat dengan 1,3 persen, dan Sandiaga Uni dengan 0,3 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.