Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Cabut KJP bagi Pelajar Terlibat Tawuran di Tambora

Kompas.com - 12/11/2015, 15:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Metro Tambora Kompol Wirdhanto mengatakan telah mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) para pelajar yang terlibat tawuran di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

"Yang sudah dicabut kalau tidak salah kita mengajukan itu sekitar 15 orang, tetapi yang dicabut itu antara tiga sampai empat orang yang memang mendapatkan KJP," ujar Wirdhanto ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (12/11/2015) siang.

Ia menjelaskan, kebijakan tersebut diberlakukan sejak tiga atau empat bulan yang lalu. Polisi akan langsung mengamankan pelajar yang berkumpul dan membawa benda-benda tajam.

"Setelah itu kita arahkan mereka untuk membuat pernyataan bahwa mereka pada saat itu memang tertangkap karena akan melakukan tawuran," kata Wirdhanto.

Surat pernyataan itu harus diketahui RT dan RW.

"Dan itu yang jadi dasar kita mengajukan ke pihak Dinas Pendidikan Jakarta Barat untuk dilakukan pencabutan (KJP)," ujar Wirdhanto.

"Tapi kalau misalnya yang tidak membawa parang dan sebagainya itu kan kita lakukan pembinaan," katanya.

Pada Maret 2015 lalu, Camat Tambora Mursidin juga mengancam mencabut Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan KJP untuk meredam tawuran antarwarga dan pelajar.

Kebijakan itu untuk memberi efek jera kepada warga ataupun siswa yang terlibat tawuran.

Mursidin juga mewajibkan semua elemen, mulai dari masyarakat, kepolisian hingga TNI, melakukan piket bergilir.

Piket dilakukan setiap hari, mulai dari siang hingga dini hari. Sedangkan penjagaan diperketat pada Sabtu malam. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com