Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Wali Kota Jaksel Putuskan Rumah Denny Harus Tetap Ditembok

Kompas.com - 12/11/2015, 18:34 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagian depan rumah Denny di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tetap harus ditutup tembok.

Keputusan itu diambil setelah rapat tertutup di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2015).

Hal itu diungkapkan kuasa hukum Denny, Ronny Talapessy, yang ikut hadir dalam rapat tersebut.

"Keputusan Wali Kota, warga harus islah, tembok dikembalikan seperti semula, ada di Jalan Cakra Negara, dan tembok yang menghadap ke Jalan Mawar dibuka," kata Ronny kepada Kompas.com, Kamis petang.

Rapat itu dihadiri Kapolres Metro Jakarta Selatan, jajaran Pemerintah Kota Jakarta Selatan, pengurus warga dan perwakilan kelompok Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM), serta Denny.

Menurut Ronny, tidak banyak pembicaraan dalam rapat. Wali Kota Jaksel hanya menyampaikan keputusan yang sudah final itu.

"Jujur kami kecewa. Kok keputusannya berbeda dengan yang awal disampaikan dulu. Ini kan bisa dibilang bertentangan dengan produk hukum yang sudah dia keluarkan sendiri, IMB, sertifikat, itu kan produknya juga," tutur Ronny.

Sampai pukul 17.50 WIB, Kompas.com sudah coba menghubungi Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Irmansyah, perwakilan WPPBM Rena Mulyana.

Namun hingga sampai pukul 17.50 WIB belum ada respons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com