Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aiman Episode Miliaran "Mama Minta Pulsa" Malam Ini di Kompas TV

Kompas.com - 16/11/2015, 21:00 WIB

"Tolong belikan mama pulsa Rp 50.000 ke nomor baru mama. Ini nomornya 081XXXXXXXXX. Sekarang ya. Penting. Mama lagi di kantor polisi."

Setiap hari, sindikat penipu mengirimkan ratusan ribu pesan bernada "Mama minta pulsa" kepada pengguna telpon genggam di Indonesia.

Tipu muslihat menjadi mata pencaharian mereka.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, Herry Heryawan, meng-klaim setidaknya ada ratusan sindikat penipu bermodus "mama minta pulsa" dan pencatut nama pejabat.

Sindikat yang berpura-pura menjadi pejabat, dari Kapolres hingga Bupati, bisa meraup puluhan juta ruiah setiap hari. Dalam setahun, omset mereka mencapai miliran rupiah.

Kepala sindikat "mama minta pulsa" dan keluarganya bisa tinggal di rumah mewah, serta mengendarai mobil mentereng dan sepeda motor mahal.

Ia dan kawanannya terancam hukuman 4 tahun penjara. Dimiskinkan juga termasuk ke dalam ancaman hukuman mereka.

Bagaimana cara kelompok penipu ini bekerja? Dan mengapa masyarakat Indonesia mudah percaya pada tipu muslihat mereka?

Simak AIMAN episode MILIARAN "PULSA MAMA", Senin (16/11/2015) pukul 22.00 WIB di Kompas TV.

Baca juga:
1. Waspadai 3 Modus Penipuan Lewat SMS  
2. Ini Pengakuan Bos Penipuan SMS "Kirim ke Rekening" 
3. Penipuan Lewat SMS "Mama Minta Pulsa" Sudah Enggak Zaman  
4. Begini Cara Penipu Menjerat Korban dengan SMS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com