Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satwa Langka Banyak Dicari karena Organnya Dipercaya Membawa Kesehatan

Kompas.com - 18/11/2015, 19:54 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu satwa langka yang sering diperdagangkan, Beruang Madu, dinilai cukup banyak dicari pembeli di dalam Indonesia maupun di luar negeri.

Hal itu diungkapkan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta Awen Supranata saat menghadiri pengungkapan perdagangan satwa langka di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Rabu (18/11/2015).

"Khusus untuk beruang madu, banyak dicari soalnya ada organnya yang dipercaya bisa bikin sehat, meningkatkan vitalitas juga, katanya. Tapi ada juga yang senang untuk dipelihara dan dikoleksi," kata Awen kepada Kompas.com.

Jika melihat tren perdagangan satwa langka ini sendiri, Awen melihat, banyak penyedia satwa yang berasal dari Indonesia dan pembelinya rata-rata sebagian besar dari luar negeri.

Dalam kasus yang diungkap Polda Metro Jaya pun, pemilik satwa langka berasal dari Sumatera dan Papua. Tata cara transaksi perdagangan tersebut melalui perantara yang disebut sebagai marketing.

Pemilik atau penyedia satwa langka menginformasikan ada berapa satwa yang siap untuk dijual. Setelah itu, marketing yang dimaksud tawar-menawar dengan pembeli.

Jika sepakat, baru transaksi terjadi. Untuk memperlancar proses transaksi, ada orang dalam yang bekerja di bidang terkait. Dalam kasus ini pula, ada satu oknum petugas yang menjabat sebagai dokter sekaligus pegawai di Balai Besar Pertanian Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Peran oknum tersebut adalah untuk mengawal kepergian satwa langka ke luar negeri sehingga aman dari pengawasan aparat. (Baca: Perdagangan Satwa Langka, Kejahatan Serius Ketiga Setelah Narkoba dan Perdagangan Senjata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com