Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tuhan kalau Umur Anak Saya Hanya sampai Hari Ini, Saya Ikhlas"

Kompas.com - 24/11/2015, 13:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Pengemudi Go-Jek bernama Wiwin Susilawati yang membawa anaknya, Muhammad Alwi, kini tidak lagi tidur di halaman masjid pada malam hari.

Para pengemudi ojek sudah turun tangan membantu Wiwin dan Alwi tepat pada kondisi terendahnya.

Ceritanya berawal ketika Wiwin baru saja mengantarkan penumpang ke daerah Kukusan, Depok. Saat itu, tubuh anaknya, Alwi, mengalami demam tinggi.

Hari itu merupakan hari kedua setelah postingan soal Wiwin menyebar di media sosial. Mendapati anaknya yang sakit, Wiwin berniat untuk puskesmas agar bisa berobat.

Dia datang ke sebuah masjid terlebih dahulu untuk shalat duha sebelum pergi ke puskesmas. Di sana, Wiwin menangis sejadi-jadinya.

"Saya bingung, mau gimana ini. Saya cuma bisa berdoa, Tuhan kalau umur anak saya hanya sampai hari ini, saya ikhlas. Lebih baik dia bahagia di sisi-Mu, Tuhan," ujar Wiwin saat ditemui Kompas.com di Cinere, Depok, Selasa (24/11/2015).

Seusai shalat, Wiwin merasa kaget ketika melihat pemberitahuan dari aplikasi WhatsApp di telepon genggamnya. Ada ratusan pesan yang belum terbaca. Dia juga bergabung ke dalam 40 grup kelompok driver Go-Jek dari berbagai wilayah.

Saat dia membuka satu per satu pesan itu, dia baru menyadari bahwa salah satu penumpangnya mengunggah foto dia dan Alwi ketika sedang bekerja.

"Ya Allah banyak banget. Setelah itu banyak yang telepon saya, cari saya, mereka melacak saya dan nemuin saya. Benar-benar gerak cepat," ujar Wiwin.

Wiwin terkesan dengan solidaritas para pengemudi yang dengan cepat menemukannya. Akhirnya, Wiwin berhasil ditemui saat sudah di puskesmas oleh salah seorang pengemudi.

Lalu, Wiwin diberikan makanan dan dibelikan obat. Pengemudi tersebut bernama Haryanto yang ditugaskan oleh Koordinator Parkogar (nama perkumpulan pengemudi Go-jek), yaitu Aldino.

Wiwin pun diajak untuk menetap di rumah pengemudi Go-Jek perempuan, Riama Frederika, yang hanya tinggal dengan anaknya di rumah kontrakan kecil di Cinere, Depok.

"Teman-teman Go-Jek yang sudah bantu saya dan beri saya rasa aman," ujar Wiwin.

Meski demikian, Wiwin mengaku ada perbedaan pendapat dari sesama pengemudi Go-Jek lain.

Tidak semua pengemudi memberi dukungan terhadap Wiwin, sebagian dari mereka malah mencemooh dan menilai Wiwin memenfaatkan kondisinya untuk mencari popularitas.

"Tapi biasalah, namanya pro dan kontra," ucapnya sambil tersenyum samar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com