Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Pengiriman Narkoba, Manajemen GrabTaxi Perketat Pengawasan

Kompas.com - 24/11/2015, 18:31 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen GrabTaxi menyatakan bahwa pihaknya memiliki sistem pengawasan ketat dalam pengiriman barang yang mengatisipasi kemungkinan penggunaan layanan GrabTaxi untuk transaksi narkotika.

Khusus untuk pengiriman barang, GrabTaxi meluncurkan GrabExpress, yakni jasa pengiriman barang dengan sepeda motor. (Baca: GrabTaxi Gelar Layanan Kurir Mirip Go-Jek)

"Kita memang sangat ketat mengenai keamanan dari penumpang dan pengemudi kami. Salah satunya dengan ada pelatihan dari pengemudi kami mengenali paket yang bisa dikirimkan," kata Country Head of Marketing GrabTaxi Kiki Rizki dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (24/11/2015).

GrabExpres yang diluncurkan pada Senin (23/11/2015) baru hadir di enam area terbatas di Jakarta, yakni Sudirman, Thamrin, SCBD, Kuningan, Kemang dan Senayan.

Menurut Kiki, pengemudi GrabExpress sudah dilatih untuk memilah barang yang dikirimnya. 

"Kita juga membuat pelatihan untuk lebih peka terhadap barang apa yang mau dibawa," tambah Kiki.

Selain itu, ia menegaskan bahwa manajemen akan mengawasi ketat para pengemudi.

Salah satu langkah antisipasi yang diterapkan GrabExpres adalah sistem yang tidak mengenal langganan.

"Kita tidak tidak memperbolehkan adanya langganan. Sistem kita itu mencari siapa yang terdekat dengan penumpang," ucap Kiki.

Ia pun mengayakan bahwa manajemen siap melakukan tindakan jika ada tanda-tanda bahwa penumpang yang sama kerap menggunakan pengemudi yang sama.

"Apabila ini ada sebuah ritme pengguna dan biker kami, akan kita tindak lanjuti," ujar Kiki. 

Selain pengemudi, manajemen juga mengawasi pengguna GrabExpress.

Manajemen menyediakan sebuah nota yang memberitahukan pelanggan agar tidak mengirimkan barang-barang berbahaya.

"Kami bukan menggunakan aplikasi saja, kita ada surat tanda terima di mana menginformasikan bahwa barang tertentu tidak diperbolehkan dikirim Grab Express," ujar Kiki.

"Di nota tertera jelas apakah itu senjata tajam, bahan peledak dan narkoba tidak diperbolehkan dalam paket GrabExpress ini," sambung Kiki.

Layanan pengiriman barang berbasis aplikasi dikhawatirkan dimanfaatkan untuk transaksi narkotika.

Kekhawatiran ini muncul setelah tertangkapnya gitaris band Geisha, Roby Santria (29), di Lobi Hotel Aston Denpasar. (Baca: Roby "Geisha" Tertangkap berkat Go-Jek)

Roby diduga mengantarkan ganja kering dengan memanfaatkan layanan pengiriman barang ojek aplikasi.

Namun, pengemudi ojek aplikasi tersebut merasa curiga dengan paket yang dikirimkan. Pengemudi itu lalu melaporkan paket tersebut kepada polisi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com