Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Harapkan Ada Standardisasi Sopir Metromini

Kompas.com - 07/12/2015, 15:31 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menanggapi kasus tabrakan antara metromini dan kereta rel listrik, penumpang berharap adanya perbaikan. Mereka menginginkan adanya standardisasi unit metromini dan pengemudi.

"Semoga dengan kasus kemarin, pemerintah bisa mengurangi armada-armada metromini yang sudah tidak layak pakai," ujar Heri (37), penumpang Metromini 74 jurusan Blok M-Bintaro, kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (7/12/2015).

Selain itu, Heri mengatakan bahwa seharusnya ada standardisasi terhadap tiap pengemudi metromini.

"Harusnya ada standardisasinya buat tolok ukur, apakah mereka layak atau tidak untuk menjadi pengemudi angkutan umum," ungkap Heri. (Baca: "Baru Dua Bulan Dia 'Megang' Metromini")

Senada dengan Heri, Endang (52) juga merasa perlu adanya standardisasi terhadap para pengemudi.

"Kalau ada standardisasinya, pengemudi kan bisa lebih hati-hati. Penumpang juga enggak merasa waswas," ucap Endang.

Wanita berhijab itu menyampaikan bahwa sebaiknya pihak pengelola turut andil dalam membenahi persoalan ini.

"Bisa juga, pengelola selalu melakukan pengecekan secara berkala untuk mesin di metromininya, masih baik atau tidak," kata Endang. (Baca: Kronologi Metromini Tertabrak KRL di Perlintasan Stasiun Angke)

 
Kata sopir

Berbeda dengan penumpang, sopir metromini berpendapat, siapa pun bisa menjadi korban kecelakaan.

"Mungkin memang sudah takdirnya. Ya, enggak cuma metromini saja, tetapi semua pengguna kendaraan memang harus berhati-hati," kata Abang (46).

"Trayek Metromini 71 kan setiap hari ngelewatin pelintasan rel kereta api Bintaro, tetapi buktinya aman-aman saja. Malah yang pernah kejadian waktu itu truk tangki BBM," katanya.

Sebelumnya, telah terjadi tabrakan antara Metromini B 80 jurusan Kota-Kalideres yang bernomor polisi B 7760 FD dan kereta commuter line. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.45 WIB pada Minggu (6/12/2015) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com