Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2015, 08:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah menanggapi santai rencana demo besar-besaran yang akan dilakukan sopir serta pemilik metro mini.

Malah, dia meminta pemilik metro mini untuk memasukkan bus-bus mereka ke dalam bengkel. 

"Kami enggak bisa cegah demo. Daripada metromini demo enggak ngapa-ngapain, masukin busnya ke bengkel, beresin speedometer, rem," kata Andri, saat dihubungi wartawan, Senin (21/12/2015).

Kalau metromini-nya dibawa demo ke sini (Balai Kota), cuma didiemin di parkir di depan, malah kita derek nanti."  

Seharusnya, lanjut dia, metromini mogok untuk tujuan baik. Yakni mogok karena memasukkan bus mereka ke bengkel.

Bukan justru mogok karena protes terhadap kesalahan yang mereka lakukan. Sebab, bus metro mini tetap akan dikandangkan meskipun ada aksi demo.

"Sekarang kami toleransi perut atau nyawa? Nyawa itu sudah tidak bisa ditoleransi lagi," kata mantan Camat Pulogadung itu. 

Andri mengatakan sudah bertemu pemilik metromini. Bahkan, Andri mengaku pernah memediasi antara dua pimpinan PT MetroMini yang tengah berseteru, Nofrialdi dan TH Panjaitan.

Mereka berdua, kata Andri, sudah puluhan tahun mengelola metro mini. Namun, selalu terjadi perpecahan internal.

"Saya bilang, ngapain sih bapak-bapak ini berantem melulu? Mending jelasin tuh kontraknya, SK-nya juga enggak jelas."

"Gara-gara kepemilikan berantem melulu, (metromini) yang di lapangan jadi tidak terurus," kata Andri. 

"Pokoknya sesering mereka demo dan mogok, sesering itu juga metro mini gue tertibin," tegas Andri.

Sebelumnya, para sopir metromini menggelar aksi mogok di sejumlah wilayah DKI Jakarta. Para sopir menyatakan, aksi tersebut merupakan bentuk protes karena banyaknya metromini yang dikandangkan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.

Beberapa akhir belakangan ini, aksi ugal-ugalan sopir metro mini menyebabkan banyak nyawa melayang.

Mulai dari insiden antara bus metro mini B 80 dengan KRL di pelintasan Stasiun Angke. Insiden ini menyebabkan 18 penumpang metro mini meninggal dunia.

Kemudian nyawa seorang anak kecil yang hendak sekolah juga melayang akibat ulah sopir Metro Mini B 92, di Meruya Utara, Jakarta Barat. Sementara sang ibu yang mengantar anaknya menderita koma.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Megapolitan
Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Megapolitan
KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

Megapolitan
Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang 'Water Mist Generator'

Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang "Water Mist Generator"

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Megapolitan
Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Megapolitan
Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Megapolitan
Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Megapolitan
Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Megapolitan
Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Megapolitan
2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com