Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Ditangkap di Bekasi, Polda Antisipasi Teror ke Jakarta

Kompas.com - 24/12/2015, 21:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menyebut ada informasi terduga teroris yang ditangkap di Bekasi menyasar ke Jakarta.

Sehingga, Polda Metro Jaya akan menelusuri kasus itu lebih lanjut lagi. 

"Iya memang ada informasi seperti itu (menyasar ke Jakarta)," kata Tito, di Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, Kamis (24/12/2015) malam. 

"Sehingga kami lakukan tindakan, karena memang ada (terduga teroris) yang ditangkap," ucapnya.

Tito enggan menjelaskan detail terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88, Rabu (23/12/2015) lalu.

"Saya tak akan jelaskan detail karena ini masih operasi berjalan. Nanti akan ada rilis tersendiri kalau operasi sudah selesai," kata Tito.

 

Mantan Kepala Densus 88 itu juga membantah terduga teroris yang ditangkap di Bekasi ingin meledakkan bom di Jakarta seperti motif peledakan di Paris, Perancis, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Tito juga enggan berspekulasi apakah terduga teroris itu termasuk dalam jaringan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Ini juga termasuk adanya dugaan terduga teroris tengah merekrut warga negara Indonesia (WNI) untuk berangkat ke Suriah.

"Semuanya masih kami kembangkan. Yang jelas setelah ada operasi pengembangan ini, kemungkinan-kemungkinan tindakan terorisme sudah langsung hilang," kata Tito. 

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sebelumnya menyebut terduga teroris yang ditangkap di Bekasi terkait dalam jaringan ISIS.

Sebelumnya, tim dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah menangkap sembilan pelaku teror selama dua hari berturut-turut, yakni pada 18 dan 19 Desember 2015.

Sembilan pelaku ditangkap di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Target utama kelompok ini adalah tempat tertentu, orang tertentu, dan aliran lain yang dianggap berseberangan dengan aliran mereka.

Tempat tertentu yang dimaksud adalah kantor polisi dan tempat ibadah. Sementara itu, orang tertentu yang dimaksud adalah pejabat Polri, pejabat Densus 88 Antiteror, pejabat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan pejabat pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com