Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, Ini Tarif Sejumlah Bus yang Beroperasi di Jalur Transjakarta

Kompas.com - 04/01/2016, 09:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

Besaran tarif APTB pun berbeda-beda, tergantung jarak yang ditempuh. Namun, rata-rata berada di kisaran Rp 7.000-Rp 12.000.

2. Kopaja AC

Layanan bus kopaja AC hadir pada 2013. Layanan bus yang dijalankan oleh Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) ini melayani rute yang sama dengan rute kopaja reguler, seperti Lebak Bulus-Senen, Ragunan-Monas, dan Ragunan-Grogol.

Seperti APTB, kopaja AC tidak terintegrasi secara pembayaran dengan transjakartra. Penumpang akan dikenakan tarif sekitar Rp 6.000 saat di dalam bus.

Namun, Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki mengatakan, layanan bus kopaja AC akan secara bertahap dihilangkan.

Hal itu dilakukan menyusul telah hadirnya layanan bus pengumpan (feeder) transjakarta yang mana Kopaja bertindak sebagai operatornya.

"Januari ini akan kita hilangkan," kata Nanang kepada Kompas.com, Senin (4/1/2016).

3. Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB)

Hadir pada awal 2014, layanan bus BKTB hadir untuk mengakomodasi warga dari kawasan perumahan yang belum terlayani angkutan umum yang laik.

Rute BKTB yang pernah ada adalah rute dari Monas ke Pantai Indah Kapuk. Tarifnya sekitar Rp 6.000.

Namun, terhitung sejak 4 Januari 2016, layanan bus ini dihapus dan penyebutannya diganti dengan layanan bus pengumpan (feeder) transjakarta. Tarifnya pun sama dengan tarif transjakarta pada umumnya, yakni Rp 3.500.

"PT Transjakarta akan meniadakan istilah BKTB agar tidak membingungkan penumpang. Sehingga, PT Transjakarta hanya akan memiliki rute transjakarta reguler, feeder, bus kota, dan transjabodetabek," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih saat dihubungi, Sabtu (2/1/2016).

4. Transjabodetabek

Layanan bus transjabodetabek adalah layanan bus yang dirancang dan pengadaan busnya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub kemudian menunjuk PPD sebagai pihak yang menjalankan layanan bus ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com