Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Maling Beraksi di Ruang Gawat Darurat

Kompas.com - 05/01/2016, 19:10 WIB

Ia mengatakan, menjelang diperiksa, satu pelaku minta izin ke toilet. "Waktu pintu kami dobrak, ternyata pelaku hendak membuang dompet dan ponsel ke toilet," ujar Rojudin. Setelah peristiwa di toilet ini, para petugas satpam yakin, kedua pria itu memang pencuri.

Kanit Reskrim Polsek Metro Palmerah Ajun Komisaris Poltar membenarkan informasi mengenai kasus ini. "Ya, kedua pelaku sudah kami tahan. Masih ada satu pelaku lagi yang buron. Pelaku yang kabur ini membawa sebagian hasil curian," tuturnya.

Mengutip pengakuan kedua pelaku, Poltar mengatakan, keduanya sudah setahun khusus mencuri di lingkungan rumah sakit.

Mereka berpura-pura jadi anggota keluarga korban yang ikut menunggu di ruang tunggu unit gawat darurat bersama anggota keluarga pasien yang lain.

"Mereka pandai memanfaatkan kelelahan fisik, mental, dan psikis keluarga korban. Dalam kondisi ketiga aspek lemah, tingkat kewaspadaan keluarga korban pun merosot," ujar Poltar.

"Kedua pelaku sudah kami amankan. Saat ini, mereka masih kami periksa karena diduga masih ada satu rekannya yang membawa lari sebagian barang hasil curian," ucap Poltar.

Hanya di Indonesia

Modus pencurian di rumah sakit amat mungkin terjadi di rumah sakit lain. Kriminolog UI, Prof Mustofa, memberikan catatan, setiap pencuri biasanya telah mempelajari situasi dan orang-orang yang menjadi target.

"Setelah itu, mereka menempatkan diri sebagai orang yang lebih unggul soal kewaspadaan di tempat target," tutur Mustofa.

Menurut dia, tradisi bahwa anggota keluarga pasien menunggu di RS hanya ada di Indonesia. Oleh karena itu, kejahatan yang memanfaatkan kondisi ini pun hanya terjadi di Indonesia.

Untuk mencegahnya, manajemen RS didorong menyediakan loker untuk keluarga pasien yang menunggu.

"Atau kalau perlu menyediakan penginapan, seperti di beberapa RS. Fasilitas penginapan ini biasanya diadakan untuk keluarga pasien di kelas VIP (very important person)," ucapnya.

Pengoperasian CCTV di ruang tunggu, seperti di RS Dharmais, sudah tepat. "Yang penting ada petugas jaga CCTV-nya sehingga kejahatan bisa segera diatasi," kata Mustofa.

(C WINdoro adi)


------------


Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Selasa, 5 Januari 2016, dengan judul "Awas, Maling Beraksi di Ruang Gawat Darurat".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Megapolitan
Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Megapolitan
Politikus Gerindra Sebut Ada yang 'Meriang' dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Politikus Gerindra Sebut Ada yang "Meriang" dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Megapolitan
Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Megapolitan
Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Megapolitan
Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, Gerindra: Sah-sah Saja

Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, Gerindra: Sah-sah Saja

Megapolitan
Peringati HUT DKI, Masuk Semua Tempat Rekreasi di Ancol Cuma Rp 150.000 pada 22 Juni 2024

Peringati HUT DKI, Masuk Semua Tempat Rekreasi di Ancol Cuma Rp 150.000 pada 22 Juni 2024

Megapolitan
Anies Maju Pilkada Jakarta, PSI : Kalah di Pilpres Jadi Bukti Warga Tak Puas dengan Kinerjanya

Anies Maju Pilkada Jakarta, PSI : Kalah di Pilpres Jadi Bukti Warga Tak Puas dengan Kinerjanya

Megapolitan
'Malaikat' Datangi Rumah Warga di Depok Berkali-kali, Minta Rp 50.000 hingga Rp 1 Juta

"Malaikat" Datangi Rumah Warga di Depok Berkali-kali, Minta Rp 50.000 hingga Rp 1 Juta

Megapolitan
Perempuan yang Mengaku Malaikat di Depok Palak Warga untuk Ongkos ke Pandeglang

Perempuan yang Mengaku Malaikat di Depok Palak Warga untuk Ongkos ke Pandeglang

Megapolitan
Penadah Jam Tangan Mewah Hasil Perampokan di PIK 2 Ternyata Adik Ipar dan Teman Dekat Pelaku

Penadah Jam Tangan Mewah Hasil Perampokan di PIK 2 Ternyata Adik Ipar dan Teman Dekat Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com