Ia mengatakan, menjelang diperiksa, satu pelaku minta izin ke toilet. "Waktu pintu kami dobrak, ternyata pelaku hendak membuang dompet dan ponsel ke toilet," ujar Rojudin. Setelah peristiwa di toilet ini, para petugas satpam yakin, kedua pria itu memang pencuri.
Kanit Reskrim Polsek Metro Palmerah Ajun Komisaris Poltar membenarkan informasi mengenai kasus ini. "Ya, kedua pelaku sudah kami tahan. Masih ada satu pelaku lagi yang buron. Pelaku yang kabur ini membawa sebagian hasil curian," tuturnya.
Mengutip pengakuan kedua pelaku, Poltar mengatakan, keduanya sudah setahun khusus mencuri di lingkungan rumah sakit.
Mereka berpura-pura jadi anggota keluarga korban yang ikut menunggu di ruang tunggu unit gawat darurat bersama anggota keluarga pasien yang lain.
"Mereka pandai memanfaatkan kelelahan fisik, mental, dan psikis keluarga korban. Dalam kondisi ketiga aspek lemah, tingkat kewaspadaan keluarga korban pun merosot," ujar Poltar.
"Kedua pelaku sudah kami amankan. Saat ini, mereka masih kami periksa karena diduga masih ada satu rekannya yang membawa lari sebagian barang hasil curian," ucap Poltar.
Hanya di Indonesia
Modus pencurian di rumah sakit amat mungkin terjadi di rumah sakit lain. Kriminolog UI, Prof Mustofa, memberikan catatan, setiap pencuri biasanya telah mempelajari situasi dan orang-orang yang menjadi target.
"Setelah itu, mereka menempatkan diri sebagai orang yang lebih unggul soal kewaspadaan di tempat target," tutur Mustofa.
Menurut dia, tradisi bahwa anggota keluarga pasien menunggu di RS hanya ada di Indonesia. Oleh karena itu, kejahatan yang memanfaatkan kondisi ini pun hanya terjadi di Indonesia.
Untuk mencegahnya, manajemen RS didorong menyediakan loker untuk keluarga pasien yang menunggu.
"Atau kalau perlu menyediakan penginapan, seperti di beberapa RS. Fasilitas penginapan ini biasanya diadakan untuk keluarga pasien di kelas VIP (very important person)," ucapnya.
Pengoperasian CCTV di ruang tunggu, seperti di RS Dharmais, sudah tepat. "Yang penting ada petugas jaga CCTV-nya sehingga kejahatan bisa segera diatasi," kata Mustofa.
(C WINdoro adi)
------------
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Selasa, 5 Januari 2016, dengan judul "Awas, Maling Beraksi di Ruang Gawat Darurat".