Sama seperti tahun lalu, tahun baru ini diawalinya dengan merombak massal pegawai negeri sipil (PNS) DKI.
Ada pegawai yang dipromosikan, dimutasi, dan tak sedikit pula yang didemosi (penurunan pangkat) hingga dijadikan staf.
Basuki pun memberi wewenang penuh kepada pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) serta wali kota.
Mereka dituntut untuk memilih mana saja anak buahnya yang pantas dipromosikan, dimutasi, didemosi, hingga dijadikan staf.
Tujuannya ialah agar kinerja SKPD DKI lebih "kencang" melayani warga. Selain itu, cara tersebut diyakini Basuki dapat menguji keberanian para pimpinan SKPD mengganti anak-anak buahnya.
"Tetapi, kalau (pegawai yang dipilih kinerjanya) kurang kencang, pasti kepala dinas yang saya ganti. Tinggal pilih saja, kamu yang saya ganti atau kamu ganti orang," kata Basuki.
Rencananya, perombakan massal pejabat DKI akan dilaksanakan pada Jumat (8/1/2016) esok.
Kemarin, Basuki juga sudah mulai memanggil para pimpinan SKPD DKI, seperti Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Yuli Hartono.
"Saya tanya sama dia, siapa (pegawai) yang mau didemosi atau siapa (pegawai) yang mau dia angkat. Saya kan mau ganti orang nih," kata Basuki.
Copot pejabat Jakarta Pusat
Beberapa hari ini, Basuki kerap naik pitam atas kinerja Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Pusat serta Satpol PP Jakarta Pusat.
Hal ini karena maraknya parkir liar serta pedagang kaki lima (PKL) yang ada di wilayah pimpinan Mangara Pardede itu.
Bahkan, tak segan, Basuki menegaskan bakal mencopot jabatan Kepala Sudinhubtrans Jakarta Pusat Henry Perez Sitorus dan Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi.
"Sudin Pol PP termasuk Sudinhub (Jakarta Pusat) semuanya mau diganti besok. Masa mesti aku yang teriak setiap hari, masa mesti Gubernur yang jaga jalan, jaga parkir? Kan enggak lucu gitu lho, ngapain ada Satpol PP sama Dishub?" kata Basuki.
Perombakan lurah
Salah satu jabatan yang disoroti Basuki adalah jabatan lurah. November lalu, Basuki membuka seleksi untuk jabatan lurah. Semua staf bisa mengikuti seleksi lurah.
Basuki mengatakan, lurah merupakan manajer di tiap wilayah sehingga mereka harus bisa mengantisipasi terjadinya genangan, jalan rusak, dan lain-lain.
Pada Jumat (27/11/2015) lalu, Basuki bahkan sempat marah-marah dan membatalkan pelantikan lurah camat.