Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Transaksi di ATM, Komplotan Penipu Masih Berkeliaran, Ini Modusnya

Kompas.com - 09/01/2016, 10:31 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda pengguna Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebaiknya selalu berhati-hati dalam bertransaksi. Pasalnya, komplotan penipuan masih berkeliaran.

Seperti dialami Sri Harini, nasabah Bank Mandiri. Ia menjadi korban pada Minggu (27/12/2015), dan hingga kini para pelaku belum tertangkap.

Sri menjadi korban ketika hendak bertransaksi di ATM Mandiri yang ada di dalam Alfamart Koperasi Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Mesin ATM berada di dalam tanpa ada bilik.

Sri sudah melaporkan kasus itu ke Polsek Pasar Rebo keesokan harinya, tetapi hingga kini belum terungkap.

Kepada Kompas.com, Sri menjabarkan kronologi kejadian yang sudah dicocokkan dengan rekaman closed circuit television (CCTV) di dalam dan luar minimarket.

1. Pukul 08:39 WIB, Sri datang ke Alfamart Koperasi Koppasus Cijantung untuk mengambil uang di ATM Mandiri.

2. Pukul 08:40:03 WIB, saat Sri hendak memasukkan kartu ATM, mesin ATM menolak kartu tersebut.

3. Sri masih terus mencoba memasukan kartu ATM. Setelah dia menyerah pada pukul 08:40:43 WIB, Sri mendapatkan tawaran batuan dari seseorang (orang pertama) untuk memasukan kartu ATM.

Namun, kartu itu malah tertanam. Kartu masih terlihat, tetapi tersangkut. Sri belum melakukan transaksi apapun. Pada pukul 08:40:56 WIB, orang yang menolong itu pergi meninggalkan lokasi.

4. Ketika kartu ATM masih tertanam, pada pukul 08:41 WIB datang orang kedua yang berada di sekitar Sri. Orang itu membantu dengan menekan clear, lalu meminta Sri menekan nomor PIN.

Setelah beberapa saat Sri mencoba mengeluarkan kartu, orang itu menawarkan mencobanya dengan meminta nomor PIN. Tanpa curiga, Sri memberi tahu nomornya. Pada pukul 08:42 WIB orang kedua itu pergi meninggalkan lokasi.

5. Pukul 08:41:13 WIB, datang seorang perempuan (orang ketiga) yang mencoba ikut membantu. Perempuan ini mulai terlibat pada pukul 08:42:20 WIB.

6. Pukul 08:42:54, Sri memanggil suaminya, Teguh Tjatur Pramono, yang berada di luar minimarket. Sri menceritakan kejadian.

7. Pukul 08:43:06 WIB, Sri kembali ke mesin ATM bersama suaminya.

8. Pukul 08:43:19, orang ketiga itu membantu dengan memberi pinset untuk mencabut kartu ATM. Perempuan ini juga yang memberitahu kepada Sri untuk menghubungi call centre Mandiri dan menyarankan mengambil buku tabungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com