Betapa tidak, pelaku meletakkan bom di tempat keramaian, bahkan pelaku tak ragu menembaki warga yang ada di sekitarnya.
Menurut saksi mata, Husaini (52), pegawai Bank Syariah Mandiri, teror itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat itu, dia sedang berjalan di Jalan MH Thamrin di seberang gerai Starbucks. Dia mendengar ledakan pertama dari Starbucks. Kemudian, dia mendengar ledakan berkali-kali saat situasi panik.
"Semua orang meneriakkan, 'bom, bom, bom!'" kata Suhaini.
Husaini melihat seorang polisi terluka karena ledakan di pos polisi seberang Gedung Sarinah. Dia lalu membantu memasukkan tubuh polisi itu ke mobil patroli.
Namun, pada saat yang bersamaan, seorang muncul dengan senapan laras pendek menembaki siapa saja yang ada di depannya. (Baca: "Polisi Itu Lari Minta Tolong Sambil Memegangi Perut")
"Dor, dor, dor, dor," beberapa tembakan mengenai polisi lain yang mendekati pos itu. Husaini kembali panik.
Sosok penembak itu masih muda, diperkirakan usianya kurang dari 30 tahun, mengenakan kaus, bercelana jeans. Di tubuhnya seperti terkalung selempang yang tidak jelas bentuknya.
Husaini teringat, sosok itu seperti penembak di film-film laga. "Dia tidak takut sama sekali," kata Husaini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.