Tiba-tiba suara ledakan menggelegar dari Starbucks Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal menegaskan, ledakan tersebut merupakan bom bunuh diri dan sebagai penanda pertama kali dari aksi penyerangan dan rentetan ledakan berikutnya di Kawasan Sarinah.
"Kita lakukan olah TKP, ada satu mayat di situ. Diduga itu ciri-ciri bom bunuh diri," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/1/2016).
Setelah ledakan pertama, menyusul ledakan berikutnya di depan Pos Polantas di depan Sarinah. Ledakan tersebut juga diduga bom bunuh diri dari terduga teroris.
"Ada tiga yang tergeletak di pos polisi dua orang meninggal dunia dan diduga itu pelaku," kata Iqbal.
Polisi kemudian mencoba untuk melakukan olah TKP. Setelah ledakan, tak ada yang tahu peristiwa tersebut merupakan peristiwa bom.
"Jadi semua berbaur mendekat termasuk polantas memang tugas kami melakukan pengalihan arus," kata Iqbal.
Namun, lanjut Iqbal, salah seorang terduga teroris berjalan dan berbaur di tempat kerumunan warga yang melihat lokasi ledakan di Pos Pol Sarinah.
"Di situlah dia menembak membabi-buta menyasar ke polisi, makanya anggota kami banyak yang luka, luka tembak," kata Iqbal.
Usai menembaki polisi dan memecah kerumunan, dua terduga teroris tersebut langsung ke lahan parkir di depan Starbucks Gedung Cakrawala. Mereka terhimpit lantaran polisi mulai menyerang.
"Pada waktu itu yang paling duluan ke lokasi adalah Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat, Karo Ops Polda Metro Jaya dan Kapolsek Menteng. Nah di situ terjadi tembak menembak dengan dua terduga teroris di sana," kata Iqbal.
Lantaran terdesak, salah seorang terduga teroris melempar granat rakitan ke arah mobil Karo Ops Polda Metro. Setelah itu, polisi tetap menembak ke arah pelaku.
Saat ditembaki, keduanya menyiapkan bom lagi. Namun, mereka bomnya kembali meledak bersama mereka di lokasi.
"Kita sudah mengidentifikasi korban dua itu dia kena tembak, lumpuh karena kena tembak. Dan ledakan yg diduga bunuh diri di depan (Starbucks) itu bukan bunuh diri," kata Iqbal.
Setelah melumpuhkan kedua terduga teroris, polisi melakukan sterilisasi. Semua gedung disisi untuk memastikan tidak ada pelaku lainnya.
"Semua pengunjung kami briefing kami periksa satu-satu, barulah kami nyatakan steril tidak lebih dari empat jam selesai dan kami yakinkan situasi kondusif," kata Iqbal.
Iqbal memastikan dalam aksi tersebut lima terduga teroria meninggal dunia. Tiga karena bom bunuh diri, dua lainnya tewas ditembak.
Sementara itu, ada dua warga sipil meninggal dunia karena ditembak pelaku. Selain itu, ada 26 korban luka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.