Penggeledahan itu dimulai sekitar pukul 10.30. Yang disasar adalah rumah-rumah warga di Kompleks Berlan yang dekat dengan perbatasan Jalan Slamet Riyadi 4.
Pada penggeledahan hari ini, aparat Brimob Polda Metro dan PM TNI bersenjata laras panjang dilibatkan. Sejumlah warga tampak pasrah rumahnya diperiksa PM TNI dan polisi.
Pada penggerebekan sebelumnya, Senin (18/1/2016), polisi mendapat perlawanan. Seorang polisi dan informan tewas setelah menceburkan diri ke Sungai Ciliwung.
Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Infanteri Heri Prakosa membenarkan hal ini.
"Ada gerakan ke Berlan, Polres, Polda, dan Pomdam. Kita back up 70 personel TNI. Ada Dandenpom juga," ujar Heri.
Jarum suntik
Dalam penggerebekan itu, polisi menemukan sebuah bangunan bekas toilet umum. Di tempat itu, ditemukan puluhan jarum suntik, kondom, dan kantung plastik yang diduga bekas wadah narkoba.
Kepala Polsek Metro Matraman Komisaris Suyoto mengatakan, lokasi itu kemungkinan menjadi tempat untuk mengonsumsi narkoba.
"Ya kemungkinan, dengan ditemukannya jarum suntik, itu bisa jadi tempat memakai narkoba. Namun, itu juga bisa jadi tempat orang buang jarum suntik karena pakainya di tempat lain," kata Suyoto.
Polisi juga menemukan alat pakai narkoba di sebuah rumah bercat merah muda di RT 19 RW 03, Kompleks Berlan.
Peralatan itu di antaranya plastik klip, aluminium foil, selang shisha, puluhan sedotan, dan botol yang diduga sebagai bong.
Namun, polisi tidak menemukan penghuni rumah dalam penggeledahan tersebut. Polisi hanya menyita sepeda motor yang ada di bagian belakang rumah.
Warga resah
Warga Jalan Slamet Riyadi 4 mengaku resah karena kawasan tempat tinggal mereka menjadi tempat mengonsumsi narkoba.
Menurut mereka, pemakai tidak segan mengonsumsi narkoba di hadapan warga.
"Mereka biasanya pendatang, dari Bogor datang, pakainya ya di situ," kata seorang pemuda warga setempat, Kamis (21/1/2016).
Karena takut, warga memilih tidak mengusik aktivitas pengguna narkoba.
"Kami sudah angkat tangan, sudah pernah bapak saya minta ke mereka jangan di situ, tetapi tetap saja, malah galakan mereka," ujarnya.
Ketua RW 03 Sumiati mengaku, pihaknya, juga warga setempat, sudah berupaya melakukan sweeping. Namun, tetap saja pemakai dan pemasok narkoba dapat lolos ke dalam.
"Orang-orang luar suka masuk ke sini. Entah pemasok atau 'pasien' (pembeli). Kami sudah sering sweeping pasien yang dari luar jangan masuk ke sini karena cuma bikin kotor nama tempat sini," ujarnya.
Pada awal pekan ini, penggerebekan narkoba di Jalan Slamet Riyadi 4, Jakarta Timur, mendapat perlawanan dari sekelompok orang tak dikenal.
Mereka menyerang polisi yang bertugas. Bripka Taufik Haryadi dan seorang informan berinisial J menceburkan diri ke Sungai Ciliwung yang berada persis di belakang rumah. Keduanya pun tewas.
Selain itu, Panit Narkoba Polsek Senen Iptu Haryadi Prabowo, yang memimpin penggerebekan tersebut, mengalami luka bacok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.