Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Celana yang Hilang dan Pembantu Jessica di Tempat Perlindungan

Kompas.com - 23/01/2016, 07:23 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah ada informasi tentang celana yang hilang, polisi memindahkan pembantu Jessica Kumala Wongso (27), SR, ke tempat perlindungan yang dirahasiakan pada Kamis (21/1/2016) malam.

SR disebut sebagai saksi kunci dalam kasus meninggalnya Mirna. Ia memberi informasi mengenai celana Jessica yang dia buang seusai teman Jessica, Wayan Mirna Salihin (27), meminum kopi bercampur sianida di Kafe Olivier, Grand Indonesia, 6 Januari 2016 lalu.

Informasi adanya celana yang dibuang itu diterima polisi dari kuasa hukum Jessica, Yudi Wibowo. Menurut Yudi, SR membuang celana atas permintaan Jessica yang menganggap celana itu sudah rusak.

Jessica bertutur, celananya robek dan tidak bisa dijahit lagi seusai menolong Mirna ke Rumah Sakit Abdi Waluyo.

Banyak rumor yang beredar mengenai celana itu, termasuk dugaan adanya bekas sianida di sana sehingga dibuang oleh pemiliknya.

Namun, polisi dengan tegas membantah hal itu. Celana Jessica dijadikan salah satu alat bukti yang perlu dicari karena adanya informasi yang masuk dan dinilai berhubungan dengan meninggalnya Mirna.

Bahkan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyebutkan tidak masalah jika celana itu tidak ditemukan.

Padahal, sebelumnya polisi mencari-cari celana itu hingga ke tempat sampah dan ikut melibatkan tukang sampah dalam pencariannya.

Sampai saat ini, celana tersebut belum ditemukan.

"Saksi kunci kami tempatkan di tempat perlindungan, yang pembantu (Jessica) itu. Kami amankan karena keterangannya signifikan," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jumat (22/1/2016).

Polisi membantah kepindahan SR itu disebabkan adanya ancaman dari pihak tertentu.

"Orangtuanya (SR) datang ke kami minta ditempatkan di rumah khusus dengan orangtuanya mengetahui, dengan harapan ketika dibutuhkan saat sidang, tidak sulit dicari. Rumahnya kan jauh," kata Krishna.

Keterangan ahli

Terlepas dari celana Jessica, polisi meyakini sudah mengantongi alat bukti penting untuk mengungkap kematian Mirna, yaitu keterangan dari empat ahli.

Ahli yang dimaksud adalah ahli pidana, ahli psikologi forensik, ahli laboratorium forensik, dan satu ahli lagi yang dirahasiakan bidangnya.

Setelah polisi mendapat keterangan dari empat ahli tersebut secara tertulis, kumpulan keterangan itu akan dibawa ke Kejaksaan Tinggi untuk ekspos atau koordinasi.

Jaksa penuntut umum (JPU) nantinya memberi masukan, apakah keterangan dan bukti yang diajukan sudah cukup atau masih ada yang kurang.

"Selasa depan kami ekspos ke Kejaksaan Tinggi," tutur Krishna. Setelah ekspos, baru bisa dilakukan gelar perkara yang nantinya ada penetapan status tersangka dalam kasus ini.

Kompas TV Kasus Mirna, Polda Minta Bantuan Polisi Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com