Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Badak dan Rico, Penyerang Polisi yang Ditakuti Masyarakat

Kompas.com - 25/01/2016, 21:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ade Friosa Wijaya alas Ade Badak dan Rico, dua pelaku penyerangan polisi dalam penggerebekan di Jalan Slamet Riyadi dekat Berlan, Matraman, Jakarta Timur, ditakuti warga sekitar.

Meski bukan warga setempat, Ade Badak dan Rico punya hubungan dengan Mami Y, perempuan yang diduga pengedar narkoba.

Warga sekitar tak banyak mengetahui secara mendalam apa aktivitas Ade Badak ataupun Rico. Namun, wajah dua orang ini tak asing bagi warga Jalan Slamet Riyadi, dekat lokasi penggerebekan.

Ade dan Rico kerap lalu lalang, baik menuju arah Komplek Berlan maupun ke rumah Mami Y.

"Enggak nentu datangnya, kadang suka pagi, siang, kadang sore. Dia sering lewat jalan sini," kata seorang warga Jalan Slamet Riyadi, yang minta namanya tak disebutkan, saat berbincang pada Senin (25/1/2016).

Baik Ade maupun Rico punya kebiasaan tak acuh jika melewati depan rumah warga saat mengarah ke rumah Mami Y ataupun arah Komplek Berlan. Padahal, jalan ke rumah Mami Y merupakan lorong sempit yang hanya selebar 1,5 meter.

"Kalau lewat enggak permisi, main lewat aja. Kalau Rico itu, kalau lagi jalan, mulutnya kayak suka ngomong sendiri, enggak tahu kenapa," ujarnya.

Meski demikian, tak ada warga yang berani menegur dua orang ini atas sikap mereka. Apalagi jika ada aktivitas narkoba di Jalan Slamet Riyadi, warga setempat tak berani ikut campur.

"Kami enggak berani negur, apalagi sama orang Berlan. Aparat saja dilawan, apalagi kami. Warga kami sudah pernah ada yang kena pukul gara-gara melarang (pakai narkoba)," ujarnya.

"Bodyguard" Mami Y

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Nasriadi mengatakan, Ade Badak punya hubungan dengan Mami Y. Pertama, dia adalah salah satu konsumen narkoba Mami Y.

"Dia itu pasien atau pelanggan tetap Mami Y. Kedua, ada beberapa keterangan saksi, dia itu semacam 'bodyguard' Mami Y," ujar Nasriadi.

Ade Badak menurutnya memang ditakuti warga. Kalau ada yang mengganggu Mami Y, Ade Badak akan bertindak, bahkan mengajak warga lain untuk ikut menyerang si pengganggu, seperti yang dilakukan Ade Badak dan Rico bersama sekitar 10 orang lain yang menyerang aparat Unit Narkoba Polsek Metro Senen.

"Jadi kalau terjadi sesuatu dengan Mami Y, dia yang provokasi warga setempat untuk melawan," ujar Nasriadi.

Ade Badak telah tewas ditembak saat disergap di Cawang oleh aparat gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur. Sementara itu, Rico tewas dalam baku tembak dengan aparat di Johar Baru, Jakarta Pusat.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com