Ceritanya bermula saat empat anggota Unit Narkoba Polsek Metro Senen berpakaian sipil bersama lima informan menggerebek rumah Mami Y, ibu dari A.
Empat anggota Unit Narkoba Polsek Metro Senen itu adalah Brigadir W, Bripka Taufik, Brigadir PR, dan Iptu Haryadi Prabowo yang memimpin operasi.
Sejak awal, empat polisi dan lima informan ini hendak mencari Mami Y. Mami Y dicari setelah Unit Narkoba Polsek Metro Senen menangkap tersangka kasus narkoba, yang mengaku membeli barang haram itu dari Mami Y.
Oleh karenanya, polisi dan informannya bermaksud menangkap Mami Y.
Sampai di tempat tinggal Mami Y, di rumah petak yang bertingkat dua, polisi mendapati sudah ada tiga pria di lantai bawah, dan dua pria di lantai atas.
Mendadak, dua pria di lantai atas lari dengan cara melompat. Brigadir W yang melihat aksi itu kemudian mengejar.
Dua pelaku yang kabur itu berhasil ditangkap. Namun, sekembalinya ke rumah Mami Y, Brigadir W melihat rumah sudah penuh dengan massa bersenjata tajam dan bambu.
Salah satu anak Mami Y, A alias N, menanyakan surat tugas Unit Narkoba Polsek Metro Senen ini.
"Salah seorang anak Mami Y itu menanyakan mana surat tugas anggota. Ditunjukilah sama anggota, surat tugasnya. Namun, anak Mami Y itu bilang, 'Wah, tidak sah ini, bukan polisi, surat perintahnya kedaluwarsa," kata Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Husaimah kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2016).
A kemudian memprovokasi massa untuk menyerang anggota. Massa yang sudah ada di sekitar rumah Mami Y kemudian mengeroyok dengan senjata tajam dan bambu.
Husaimah mengatakan, Brigadir W kemudian menyelamatkan diri. Empat informan lain disebutkan selamat.
Namun, Bripka Taufik dan seorang informan berinisial J menceburkan diri ke Sungai Ciliwung yang berada persis di belakang rumah.
"Sementara itu, Iptu Haryadi yang berada di luar ini yang dianiaya massa," ujar Husaimah.
Husaimah mengatakan, saat ini enam orang telah ditangkap, termasuk Mami Y dan anaknya, A.
Polisi telah menetapkan A sebagai tersangka yang menghasut untuk menyerang polisi. Sisanya masih saksi. Sementara itu, jumlah pelaku utama penyerangan petugas yang diburu berjumlah 12 orang.
Polisi meyakini, mereka berasal dari kawasan Berlan. Kasus tersebut masih ditangani Polres Metro Jakarta Timur.