Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Pembunuhan Biasa, Polisi Diminta Perkuat Bukti di Kasus Mirna

Kompas.com - 27/01/2016, 20:22 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai pelaku yang mencampurkan racun sianida ke dalam kopi yang diminum Wayan Mirna Salihin (27) hingga tewas memiliki latar belakang dan motif khusus.

Reza menyebutkan pelaku menggunakan cara yang terbilang aneh untuk menghabisi nyawa korbannya, yakni menggunakan sianida di tempat terbuka.

"Jadi, pembunuhankah ini? Aneh bahwa sianida dipakai untuk menghabisi korban yang berstatus sosial biasa-biasa saja. Alhasil, jika ini dianggap pembunuhan, maka pembunuhnya adalah orang dengan latar khusus," kata Reza ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Reza menguraikan, pembunuhan dengan racun sianida mengindikasikan pelaku tidak ingin beraksi secara frontal berhadapan dengan Mirna.

Reza pun menduga pelaku terbiasa dengan zat kimia sehingga memutuskan untuk menggunakan sianida untuk membunuh korbannya. (Baca: Dua Karakter Berbeda Sahabat Mirna)

Dia meminta polisi terus memperkuat pembuktian ilmiah karena kasus ini bukan pembunuhan jalanan, melainkan menggunakan racun serta agar tidak terlalu mempercayai keterangan saksi.

"Perkuat pembuktian," kata dia. "Ingatan mudah terfragmentasi dan terdistorsi. Ingatan adalah benda paling merusak dalam pengungkapan kasus jadi kepolisian jangan terlalu jauh mengejar kesaksian."

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal sendiri menyatakan belum akan mengumumkan tersangka karena masih berkonsolidasi untuk memperkuat alat bukti agar tersangka tidak bisa berkelit di pengadilan.

"Masih memantapkan alat bukti yang sudah ada agar kekurangannya dilengkapi atau ditambahkan. Hari ini kami akan lakukan konsolidasi lagi," kata Iqbal di Polda Metro Jaya hari ini.

Sedangkan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menyatakan polisi hati-hati dalam mengungkap kasus ini agar tidak salah menentukan tersangka yang berujung ke praperadilan. (Baca: Polisi Siap jika Tersangka Kasus Mirna Ajukan Praperadilan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com