"Saya sih melihat secara logikanya saja ya. Anak saya meminum kopi mengandung racun sianida yang dipesan oleh J. Itu kan fakta yang ada ya. Sekarang, dia (Jessica) sudah jadi tersangka," kata Dermawan di kediamannya, di Jalan Sunter Garden, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (1/2/2016).
Dermawan menyatakan bahwa dia tidak percaya apabila karyawan Olivier yang menaruh racun sianida ke kopi Mirna.
"Kalau memang ada orang lain lagi, ya siapa? Masa tukang kopinya? Mati dong semua orang di situ," ucapnya.
Menurut dia, polisi tidak akan sembarangan dalam menentukan status seseorang menjadi tersangka.
"Polisi saya yakin tidak akan sembarangan menetapkan status seseorang menjadi tersangka, apalagi dalam kasus pembunuhan begini."
"Penetapan Jessica jadi tersangka kan dari polisi. Kita hanya sebagai korban. Saya sudah shock, sudah capek," ucapnya.
Dermawan berharap pihak kepolisan untuk bisa lebih cepat melengkapi berkas-berkas yang sudah dimiliki serta kasus yang terjadi tidak melebar.
"Bisa berbahaya karena jika tersangka lolos dari jeratan hukum, modus tersebut akan digunakan orang lain untuk membunuh. Justru polisi arahnya jangan berkembang terus, nanti orang lain bisa bunuh orang lain."
"Hanya sianida dengan kopi, tahu-tahu lepas begitu saja dari jerat hukum. Itu yang berbahaya sekali. Bisa-bisa kalian kena. Insya Allah dalam waktu dekat ini polisi akan melengkapi berkas-berkas seperti itu di pengadilan nanti," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.