Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Sudah Padat, Imigran dari Berbagai Negara Mulai Masuk ke Kota Bogor

Kompas.com - 13/02/2016, 07:00 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah warga negara asing (WNA) imigran pencari suaka dari berbagai negara konflik kini mulai memasuki Kota Bogor.

"Mungkin di Puncak sudah padat, makanya banyak yang datang, dan lebih memilih tinggal di Kota Bogor yang fasilitasnya lebih lengkap," kata Kasubag Humas Polres Kota Bogor AKP Maman Firmansyah seusai melakukan pendataan imigran, di Indraprasta, Kelurahan Bantar Jati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (12/2/2016).

AKP Maman mengatakan, pendataan dilakukan untuk memastikan kondusivitas sejumlah wilayah, terutama rumah kontrakan yang dihuni oleh para imigran.

"Kemarin kita baru tahu, ternyata lebih dari empat imigran laki-laki berusia dewasa yang tinggal di sebuah kontrakan di Indraprasta. Makanya, kita harus data semua kontrakan yang dihuni WNA," jelasnya.

Dia juga menjelaskan, keberadaan para imigran itu dilindungi oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Usianya juga beragam, mulai dari remaja, muda-mudi, hingga pasangan suami istri, yang tersebar di beberapa wilayah di Kota Bogor.

"Ada juga di Cibuluh, pasangan suami istri asal Irak, mempunyai anak. Sedangkan di wilayah Cimaphar, ada lima imigran laki-laki yang berasal dari Banglades," urainya.

Untuk menjaga agar wilayah yang ditempati para imigran tetap kondusif, pihak kepolisian setempat melalui Babinkamtibmas berkoordinasi dengan RT atau RW menjaga ketertiban wilayahnya.

Sementara itu, petugas Babinkamtibmas Kelurahan Bantarjati, Aiptu Ifan musyarief, mengatakan, pengamanan akan rutin dilakukan untuk meminimalisasi permasalahan sosial maupun kamtibmas dengan keberadaan orang asing tersebut.

"Karena perbedaan bahasa dan budaya, perlu adanya penyesuaian dan saling toleransi dalam pergaulan sehari-hari. Apalagi, masih ada sejumlah warga yang masih belum biasa dengan adanya orang asing di lingkungannya," kata dia. (Vivi Febrianti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com