Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Ahok Mungkin Bisa Coba Tinggal di Kalijodo Beberapa Hari"

Kompas.com - 15/02/2016, 19:00 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ditantang untuk menyelami permasalahan di Kalijodo dengan tinggal di daerah tersebut selama beberapa hari.

Hal itu diungkapkan oleh mantan anggota Tim Kajian Pembongkaran Kramat Tunggak, Ricardo Hutahean (40). (Baca: Ahmad Dhani: Saya Bukannya Pro-Ahok, tetapi...).

"Pak Ahok mungkin bisa coba live in (tinggal) di Kalijodo beberapa hari. Soalnya cara yang sama diterapkan saat membongkar lokalisasi di Kramat Tunggak," kata Ricardo kepada Kompas.com, Senin (15/2/2016).

Ricardo menjelaskan, tujuan dari live in itu sendiri adalah sebagai pendekatan dan upaya komunikasi dengan semua kalangan yang ada di lokalisasi.

Dari sana, nantinya akan muncul titik temu antara warga Kalijodo dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Menurut dia, sebelum Kramat Tunggak ditertibkan, ada sejumlah akademisi, tokoh agama, dan pihak terkait lainnya yang live in di sana.
(Baca: Datang ke DPRD DKI, Daeng Azis Tunjukkan Bukti Hak Garap Lahan Kalijodo).

Dengan tinggal bersama, mereka membua kajian mengenai apa yang dibutuhkan penghuni Kramat Tunggak, sambil berupaya mengubah pola pikir warga yang terbiasa memperoleh uang dari bisnis prostitusi tersebut.

Melalui live in dan pendampingan terus-menerus, penghuni dan pekerja di Kramat Tunggak akhirnya menerima rencana pembongkaran dan kini kawasan tersebut berubah menjadi Jakarta Islamic Centre, sebuah lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta.

"Jadi solusinya bukan cuma mengubah Kalijodo jadi ruang terbuka hijau, tetapi pakai pendekatan humanis. Di sana ada orang, loh, mereka nanti mau diapakan, mau kerja apa, mau tinggal di mana, itu perlu kajian mendalam," tutur Ricardo.

(Baca: Kalijodo Tanah Negara, Tidak Ada Ganti Rugi untuk Warga)..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com