JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Azis atau yang biasa dipanggil Daeng Azis merupakan salah satu penguasa di Kalijodo. Ia menjadi tokoh sentral di lokasi yang kini menjadi kawasan prostitusi tersebut.
Kompas TV mewawancarai tokoh masyarakat setempat tersebut, berikut petikan hasil wawancara reporter Kompas TV Yasir Nene Ama saat menemui Daeng Azis di Kalijodo beberapa waktu lalu.
Keberadaan preman di Kalijodo
Menurut saya pribadi, kita tidak bisa menentang program pemerintah, uniknya di media tv soal statemen Pak Ahok menyinggung preman Kalijodo, warga sini bingung dengan sebutan preman, di sini pengusaha semua.
Lalu buat statemen seolah tidak takut dengan semua elemen, lalu sebut bersama kapolda dan tentara, ini ngeri sekali. Saya meluruskan, apalagi kalau kita mengungkap peristiwa-peristiwa lalu, kita kembali ke asas legalitas, hukum tidak boleh diungkit-ungkit masa lalu, artinya apa yang terjadi pada saat ini.
Pernyataan todongan pistol ke polisi
Kejadian kapolsek ditodong seorang preman yang bernama Azis, kita harus teliti mengenai bagaimana substansinya. Yang saya tahu, (ada) Pak Krishna, saksi dan pengadilan, saya sudah diputus oleh pengadilan. Artinya saya luruskan di sini, kalau saya todong kapolsek berarti saya sudah tau itu kapolsek, atau dia sudah pakaian polisi, saya sudah diputus.
Saya sarankan ke seluruh media, agar berterimakasih mau berita yang dapat dipertanggungjawabkan, jangan pungut yang di tong sampah.
Saya juga tidak mau dibuat sebagai musuh aparat, saya tidak mau, jangan membuat saya jadi musuh polisi, sebulan yang lalu saya bersama-sama Pak Krishna kok.
Saya belum tahu Pak Krishna adalah Pak Kapolsek, karena belum kenal atau dia tidak pakai seragam, jadi mari bersama-sama menguji kebenaran hukum.
Soal diskusi dengan ahok
Saya menyoroti statemen Pak Ahok, relokasi itu seperti apa? Kalau tidak dilokalisasi itu seperti apa.
(Sejauh ini) Diskusi belum ada dari pejabat, saya kaget liat berita di tv semalam, ngeri sekali, mudah-mudahan wartawan dapat buat berita yang dapat dipertanggungjawabkan, seolah-olah orang Kalijodo ini menantang Pak Ahok, Pak Presiden, ini orang Kalijodo siapa, saya Azis bisa bertanggungjawab atas berita ini.
Terkait tanah negara
Kalau disebut tanah milik negara, itu di UU pasal berapa ya, sebenarnya tidak ada itu (tanah) dimiliki oleh negara, tapi dikuasai oleh negara.
Status tanah Kalijodo
Kalau dimaksud sosialisasi, memang itu termasuk bahwa negara ini melahirkan keadilan seperti gimana sih, Season City, Taman Anggrek, Teluk Intan, status tamannya sama. Kalau hanya kalijodo dibongkar, bagaimana ini keadilan.
Kalau sosialisasi, artinya masyarakat tidak menolak, ini kembali ke keadilan, kalau Kalijodo saja apa mau dipindahkan atau direlokasi, atau mau diperlakukan seperti Pancasila sila kedua dan kelima, mari kita kembali ke ideologi.
Kecelakaan di daan mogot
Makanya saya berulang kali (katakan), mari kita analisa hukum, kok kecelakaan lalu lintas di Kalideres tapi Kalijodo yang disalahkan. Walaupun minumnya di Kalijodo, ini Kalijodo mana, di Jakarta Utara apa di Jakarta Barat?
Apa hubungannya tabrakannya, minumnya di sini lalu Kalijodo dipermasalahkan, harus profesional, apa hubungannya, kecuali dia diundang datang lalu kejadian, (tapi) dia datang sendiri.
Soal prostitusi
Kalau berbicara prostitusi, saya juga tidak mendukung. Artinya saya dukung Ahok, kembali lagi bahwa bagaimana kita kembalikan ke UU, kewenangan masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.