Lulung mengaku diperiksa terkait perkara dugaan korupsi pengadaan printer dan scanner dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Pemprov DKI Jakarta 2014.
(Baca: Polisi Tetapkan Direktur Perusahaan Pengadaan "Printer" dan "Scanner" di DKI sebagai Tersangka)
"Saya dipanggil sebagai saksi atas tersangka Gabriel Marung. Sebagai apa dia, saya enggak tahu," ujar Lulung sesaat sebelum masuk ke Gedung Bareskrim Mabes Polri, Kamis siang.
Lulung mengatakan, penyidik Bareskrim salah mengirimkan undangan panggilan. Penyidik mengirimkan undangan ke alamat Lulung di Bandung, bukan Jakarta. Namun, Lulung mengatakan bahwa dirinya tetap kooperatif terhadap penyidik.
(Baca: Polisi Usut Anggaran Siluman Rp 150 Miliar Proyek "Printer" dan "Scanner" di Jakarta Barat)
"Saya dipanggil di alamat di Bandung, tetapi nih saya masih datang. Bukannya saya takut. Kan Pak Ahok bilangnya Pak Haji Lulung takut datang. Tidak. Alamatnya beda saja, gue datang," lanjut dia.
Lulung datang dengan ditemani oleh stafnya. Lulung yang mengenakan kemeja biru itu datang sekitar pukul 13.23 WIB. Hingga pukul 14.20 WIB, dia masih berada di dalam ruang penyidik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.