Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Riyanti Menganiaya Bocah 2 Tahun Hingga Tewas

Kompas.com - 27/02/2016, 14:02 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Riyanti (27) perempuan penganiaya Marvellio Benekdik (2), anak dari pacarnya, mengaku menganiaya korban lantaran anak tersebut muntah di sprei yang baru ia ganti.

(Baca: Polisi Tangkap Perempuan Penganiaya Anak Pacarnya hingga Tewas)

"Awalnya saya kesal dengan Marvel karena dia muntah-muntah di sprei yang baru saya ganti," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (27/2/2016).

Riyanti mengaku akibat korban muntah, ia tak bisa mengontrol emosinya dan langsung membenturkan kepala anak tersebut ke dinding kamar.

"Saya khilaf akhirnya saya benturkan kepala Marvel sebanyak tiga kali," ucapnya.

Rianti mengaku menyesal telah melakukan tindakan tersebut. Ia pun meminta maaf kepada keluarga korban karena telah menghilangkan nyawa anak pacarnya itu.

"Saya belum sempat minta maaf sama Marvel, saya minta maaf sama papa mamanya Marvel dan keluarganya," ucapnya.

Riyanti ditangkap di Giant CBD Bintaro Tangerang Selatan, Jumat (26/2/2016). Riyanti dijerat banyak pasal, antara lain pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.

Selain itu Riyanti juga dijerat pasal 351 ayat 3 KUHP, pasal 338 KUHP dan pasal 359 KUHP.

Penganiayaan yang diduga dilakukan Riyanti terhadap Marvel terjadi pada 1 Februari 2016. Saat itu, pacar Riyanti yang bernama Ray mendapatkan anaknya dalam kondisi kritis di rumahnya bersama Riyanti.

Marvel langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong. Awalnya Marvel diduga tewas karena terjatuh. Namun, saat itu orangtua Marvel merasa janggal dan melaporkan kematian anaknya ke Polda Metro Jaya. Setelah diselidiki, Marvel dipastikan tewas karena dianiaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Megapolitan
Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Megapolitan
Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Megapolitan
Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Megapolitan
Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Megapolitan
Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Megapolitan
Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Megapolitan
Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Megapolitan
Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Megapolitan
Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Megapolitan
Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Megapolitan
Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Megapolitan
Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Megapolitan
Evaluasi 'Study Tour', DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Evaluasi "Study Tour", DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com