Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Bocah Marvel Terungkap karena Kecurigaan Ayahnya

Kompas.com - 27/02/2016, 17:06 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Riyanti, pembunuh Marvel, awalnya mengaku bahwa bocah berusia 2 tahun itu luka di kepala karena terjatuh dari tempat tidur.

Hal itu dikatakannya kepada ayah Marvel, yang juga kekasihnya, Ray. Marvel kemudian dibawa Rumah Sakit Eka Hospital, Serpong, Tangerang Selatan.

"Tanggal 1 Februari 2016 korban mengalami luka di kepala dan kejang-kejang, langsung dibawa ke RS. Setelah dirawat di RS selama enam hari, korban tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia."

Demikian dikatakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Krisna di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (27/2/2016).

Dari hasil pemeriksaan di RS, diduga ada luka pendarahan di bagian kepala dalam Marvel. Merasa ada yang mengganjal, ayah Marvel melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya pada Selasa (16/2/2016).

Setelah mendapatkan sejumlah informasi baik dari penyidik, saksi-saksi dan hasil pemeriksaan kepolisian, pada Senin (22/2/2016), polisi membongkar kuburan Marvel dan melakukan otopsi.

"Dari hasil otopsi ditemukan bahwa luka-luka yang terdapat pada korban bukan karena terjatuh dari tempat tidur. Luka tersebut karena adanya pukulan menggunakan benda tumpul," ujarnya.

Berdasarkan penyelidikan, polisi menduga bahwa kejadian itu terdapat kejanggalan. Pada Jumat (26/2/2016) polisi akhirnya menangkap pelaku yang sedang berkerja di Giant CBD, Serpong, Tangerang Selatan.

"Tadi malam yang bersangkutan ditangkap dari hasil gelar perkara. Saat melakukan pemeriksaan pelaku mengakui telah membunuh korban dengan membenturkan kepala korban sebanyak tiga kali ke tembok,” ucapnya.

Akibat ulahnya, Riyanti dijerat banyak pasal, antara lain Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara. Selain itu, Riyanti juga dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP, Pasal 338 KUHP dan Pasal 359 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com