Eko pun mengira mereka kelompok begal. Dia berlari melindungi diri ke arah Taman Mini Square. (Baca: Kapolda Sebut Polisi Ditembak Anggota TNI karena Dikira Begal ).
Namun, saat berlari, Eko mendengar bunyi letusan senjata api. Eko kemudian berlindung di balik pohon sambil mengeluarkan sepucuk senjata apinya.
"Saat saya kokang senjata, mereka berteriak, 'awas dia bersenjata'. Kemudian mereka menembaki saya, tetapi tidak kena," ujar dia.
Eko lalu mengarahkan pistolnya ke salah satu orang, kemudian dia melepaskan tembakan ke arah bawah.
Orang itu pun terjatuh. Seketika, Eko dan orang-orang itu terlibat baku tembak. Ipda Maryono kemudian datang dengan mobil.
Ia berupaya menghentikan baku tembak dan mengatakan dirinya polisi. Kapten Eko juga mengaku bahwa dia adalah anggota TNI AL.
Kedua pihak akhirnya meletakkan pistol masing-masing. Briptu Umar yang mengalami luka tembak, kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Eko lantas berinisiatif untuk menyusul ke rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit, Eko mengaku baru tahu bahwa korban yang ditembaknya bernama Briptu Umar Seno Aji, salah satu anggota Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur yang sedang melaksanakan penyamaran dengan bertransaksi narkoba.
Salah Paham
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnaivan menegaskan bahwa penembakan ini terjadi karena salah paham.
Menurut Tito, anggota TNI menembak anak buahnya karena mengira anggota polisi itu sebagai begal.
Sementara itu, polisi mengira bahwa sang oknum TNI AL dicurigai terkait kasus narkoba yang sedang ditangani. (Baca: Kapolda: Anggota TNI yang Tembak Polisi Bukan Target Operasi Narkoba ).
Tito juga menegaskan bahwa Kapten Eko bukan target operasi narkoba polisi yang ketika itu tengah berlangsung.
"Tidak ada barang bukti narkoba. Betul, dia (Seno) sedang melakukan upaya penangkapan terhadap pelaku narkotik, tetapi bukan anggota TNI itu yang ditarget," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/3/2016).
Kini, kasus penembakan tersebut ditangani POM TNI AL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.