Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Paham antara TNI dan Polisi yang Berujung Saling Tembak

Kompas.com - 03/03/2016, 06:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Eko pun mengira mereka kelompok begal. Dia berlari melindungi diri ke arah Taman Mini Square. (Baca: Kapolda Sebut Polisi Ditembak Anggota TNI karena Dikira Begal ).

Namun, saat berlari, Eko mendengar bunyi letusan senjata api. Eko kemudian berlindung di balik pohon sambil mengeluarkan sepucuk senjata apinya.

"Saat saya kokang senjata, mereka berteriak, 'awas dia bersenjata'. Kemudian mereka menembaki saya, tetapi tidak kena," ujar dia.

Eko lalu mengarahkan pistolnya ke salah satu orang, kemudian dia melepaskan tembakan ke arah bawah.

Orang itu pun terjatuh. Seketika, Eko dan orang-orang itu terlibat baku tembak. Ipda Maryono kemudian datang dengan mobil.

Ia berupaya menghentikan baku tembak dan mengatakan dirinya polisi. Kapten Eko juga mengaku bahwa dia adalah anggota TNI AL.

Kedua pihak akhirnya meletakkan pistol masing-masing. Briptu Umar yang mengalami luka tembak, kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Eko lantas berinisiatif untuk menyusul ke rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit, Eko mengaku baru tahu bahwa korban yang ditembaknya bernama Briptu Umar Seno Aji, salah satu anggota Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur yang sedang melaksanakan penyamaran dengan bertransaksi narkoba.

Salah Paham

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnaivan menegaskan bahwa penembakan ini terjadi karena salah paham.

Menurut Tito, anggota TNI menembak anak buahnya karena mengira anggota polisi itu sebagai begal.

Sementara itu, polisi mengira bahwa sang oknum TNI AL dicurigai terkait kasus narkoba yang sedang ditangani. (Baca: Kapolda: Anggota TNI yang Tembak Polisi Bukan Target Operasi Narkoba ).

Tito juga menegaskan bahwa Kapten Eko bukan target operasi narkoba polisi yang ketika itu tengah berlangsung.

"Tidak ada barang bukti narkoba. Betul, dia (Seno) sedang melakukan upaya penangkapan terhadap pelaku narkotik, tetapi bukan anggota TNI itu yang ditarget," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/3/2016).

Kini, kasus penembakan tersebut ditangani POM TNI AL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com