Teman Ahok ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa tidak perlu selalu butuh dukungan partai untuk mencalonkan seseorang dalam pilkada.
Masyarakat bisa bersatu padu untuk mencalonkan tokoh yang mereka pikir layak menjadi pemimpin. (Baca: Pesan Teman Ahok kepada Parpol yang Mulai Lirik Ahok ).
Terkait dengan pendekatan yang dilakukan PDI-P, Teman Ahok menilai hal itu sebagai konsekuensi dari perjuangan para relawan.
Semakin banyak data KTP yang mereka kumpulkan, maka partai politik akan semakin membuka mata bahwa warga DKI masih menginginkan Ahok sebagai gubernur.
Pada akhirnya, partai pun akan berlomba untuk mendapatkan hati Ahok agar mau diusung mereka.
"Partai pasti tidak akan tinggal diam," ujar juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas ketika dihubungi, Kamis (11/2/2016).
Namun, Amalia menyimpan harapan agar Ahok tidak tergoda dengan rayuan partai. Dia ingin Ahok tetap pada keputusan awal untuk maju pilkada melalui jalur independen.
Jika ada partai yang benar-benar mendukung Ahok, maka Teman Ahok membuka pintu untuk itu.
Asalkan, partai tersebut tidak berniat mengusung Ahok untuk maju melalui jalur parpol. (Baca: "Teman Ahok" Gambarkan Ahok Dihipnosis Banteng Hitam Bermata Merah).
"Kalau dari Teman Ahok, kami tetap ingin Pak Ahok maju lagi melalui jalur independen. Kami menyambut baik kalau partai ikut mendukung ini," ujar Amalia.
Salah satu contoh partai yang sejalan dengan harapan Teman Ahok adalah Partai Nasdem. Partai besutan Surya Paloh itu mendeklarasikan diri untuk mendukung Ahok tanpa syarat.
Nasdem akan mendukung Ahok meskipun mantan Bupati Belitung Timur itu memilih jalur independen.
Lantas, mungkinkah PDI-P yang memiliki kursi terbanyak mau mendukung Ahok tanpa syarat seperti yang dilakukan Nasdem?
Harga diri PDI-P
Kesempatan yang dimiliki PDI-P di Jakarta saat ini adalah hal yang langka. Partai berlambang banteng hitam itu menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung calonnya sendiri.