Tidak ada partai lain yang sekuat PDI-P untuk saat ini. Semua partai harus berkoalisi untuk mengusung calonnya, kecuali PDI-P.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI-Perjuangan DKI Gembong Warsono menegaskan, PDI-P tidak mungkin mendukung Ahok apabila pria itu maju melalui jalur independen.
"Kalau Ahok mau lewat jalur independen, kita pasti enggak dukung dia. Partai pemenang disuruh dukung Teman Ahok, yang enggak-enggak aja. Apa kata dunia?" ujar Gembong di Gedung DPRD DKI, Jalan kebon Sirih, Rabu (2/3/2016).
Begitupun dengan syarat Ahok agar PDI-P meminta izin terlebih dahulu kepada Teman Ahok.
Menurut Gembong, tidak etis apabila PDI-P meminta izin kepada sebuah komunitas. (Baca: "Partai Pemenang Disuruh Dukung 'Teman Ahok', Apa Kata Dunia?").
"Partai kan organisasi formal sehingga rasanya naif kalau partai kami minta izin dengan Teman Ahok. Bahwa perlu ada komunikasi politik memang iya, tapi bahasanya jangan disuruh minta izin lah, enggak etis-lah yah," ujar Gembong.
Gembong mengatakan, PDI-P sebenarnya masih bisa bersinergi dengan Teman Ahok.
Dia juga tidak ingin PDI-P dan Teman Ahok dicitrakan berselisih karena keduanya bisa saling membantu.
Namun, dengan catatan, PDI-P yang akan memimpin dalam hubungan itu. (Baca: PDI-P Minta Ahok Izin Dulu jika Mau Gandeng Djarot).
Menurut dia, Teman Ahok dan PDI-P bisa bersama-sama memenangkan Ahok dalam Pilkada DKI dengan jalur partai, bukan independen.
"Katakanlah Ahok jadi diusung PDI-P ya, kita harus bersinergi antara partai dengan Teman Ahok karena yang akan mengawal ya berdua ini. Tetapi dibalik, induknya adalah partai bukan Teman Ahok," ujar Gembong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.