Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada LBH APIK, Pengacara Ivan Tawarkan Biaya Kompensasi untuk PRT yang Dianiaya

Kompas.com - 04/03/2016, 19:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara anggota DPR Ivan Haz mendatangi LBH APIK terkait kasus penganiayaan terhadap pekerja rumah tangga (PRT) oleh Ivan.

Pihak pengacara menawari biaya kompensasi bagi korban.

Direktur LBH APIK Jakarta Ratna Bataramunti mengatakan, tawaran kompensasi itu merupakan salah satu yang disampaikan oleh pihak pengacara Ivan.

"Mereka ingin memberikan biaya pengobatan. Kita sampaikan itu sudah ditanggung LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban). Kalau ada iktikad baik begitu, kan mbok ya di awal," kata Ratna di kantor LBH APIK, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2016).

Ratna mengatakan, pertemuan itu tak sampai membicarakan berapa nilai nominal biaya pengobatan yang mau diberikan pihak Ivan. Namun, menurut dia, sesuai undang-undang dan KUHAP dalam kasus seperti ini ganti rugi memang adalah hak korban.

"Namun, ganti rugi itu harus di jalur hukum," ujar Ratna.

Selain menawarkan biaya pengobatan, pihak pengacara juga menyatakan ingin mendapatkan gambaran peristiwa atau kronologi dari sisi korban.

Sebelumnya, dua pengacara anggota DPR RI Ivan Haz mendatangi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK di Jakarta Timur.

Pihak pengacara mengklaim bahwa pihak korban menerima permintaan Ivan. Salah satu pengacara Ivan, Meta, mengatakan, hari ini pihaknya mendengar keterangan dari LBH APIK bahwa pihak korban memaafkan kliennya.

"Kami mendapatkan jawaban dari Ibu Ratna (Direktur LBH APIK) tadi bahwa keluarga memaafkan untuk Bapak Ivan," kata Meta.

Meta datang bersama salah satu pengacara Ivan lainnya, Henda. Menurut Henda, permintaan maaf memang sudah diterima oleh korban. Namun, ia menyebut bahwa proses hukum tetap berlanjut.

"Adapun selanjutnya tetap kami akan menjalani proses hukum," ujar Henda. (Baca: Ini Kisah Ivan Haz, Majikan yang Dijebloskan Pembantunya ke Penjara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com