Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Sesungguhnya Saya Bukan Musuh Ahok

Kompas.com - 10/03/2016, 12:14 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lambang perlawanan Ahok, begitulah menurut Lulung masyarakat menganggap dirinya.

Pria yang bernama lengkap Abraham Lunggana ini menceritakan bahwa dia seolah dianggap masyarakat umum sebagai orang yang selalu berseberangan dengan Ahok atau Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Padahal, Lulung sendiri merasa tidak pernah menjadi musuh Ahok. (Baca: Lulung Bocorkan Strateginya Mencalonkan Diri dalam Pilkada)

"Saya hari ini menjadi lambang perlawanan kepada Ahok. Itu asumsi orang terhadap saya, tetapi sesungguhnya saya bukan musuh Ahok. Saya sesungguhnya mengkritik jalannya pemerintahan untuk memberikan spirit pembangunan ini lebih baik," kata Lulung kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta ini mencontohkan kritiknya terhadap rendahnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2014/2015.

APBD DKI saat itu sekitar Rp 65 triliun, tetapi penyerapan anggarannya sekitar 39 persen.

"Makanya, saya katakan Pak Ahok ini gagal dalam melakukan percepatan pembangunan di Jakarta," tambah Lulung.

APBD, lanjut Lulung, merupakan hasil dari pajak masyarakat. Sayangnya, uang tersebut tak digunakan maksimal oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lulung juga menilai tidak tepat alasan Ahok yang mengaitkan rendahnya penyerapan anggaran dengan pencegahan tindak pidana korupsi.

Padahal, menurut Lulung, rendahnya penyerapan anggaran justru menunjukkan masih adanya potensi korupsi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. (Baca: Apa Arti Nama "Suka Haji Lulung"? Ini Jawabannya).

Terkait dengan dirinya yang dianggap simbol perlawanan Ahok, Lulung mengatakan bahwa anggapan masyarakat ini berpotensi menjadi investasi baginya untuk mencalonkan diri sebagai gubernur dalam Pilkada DKI 2017.

Sebab, orang yang tak puas dengan kerja Ahok saat ini nantinya akan mendukung dirinya sebagai gubernur.

Lulung berniat maju dalam Pilkada DKI Jakarta secara independen jika PPP kubu Djan Faridz tak bisa ikut Pilkada DKI 2017.

Seperti Gubernur DKI Jakarta yang memiliki relawan Teman Ahok, Lulung membentuk kelompok relawan bernama Suka Haji Lulung.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com